23 Des 2013

Waspadai Penggunaan "Sunnah Rasul" Dengan Konotasi Seks

Perlu menghapus istilah "Sunnah Rasul" di malam Jumat untuk kiasan atas hubungan suami istri, sebab kalimat itu telah disalahgunakan

Jangan pernah terima saat Junjungan dihinakan. Hanya muslim yg imannya mati saat Junjungan dibuat mainan dan dia diam saja

Ummat ini tak akan pernah menemukan kembali kejayaannya jika Junjungan dihinakan segitu rupa dan dia mereka saja. Minimal hati menangis

Pengidentikan kata "Sunnah Rasul" pada malam jumat dengan sex sungguh sangat tak elok dan kurang ajar.. Apalagi penganut freesex pakai jg

Please... Jangan populerkan kata "Sunnah Rasul" terutama di malam Jumat sebagai konotasi sex... Penghinaan pada Junjungan itu

Kalau nikah memang sunnah para Nabi, tapi mereka tidak bilang bahwa sex itu sunnah, terlebih hari2 dan malam2 mereka habis buat ibadah

Menisbatkan kata "sunnah Rosul" pd sex menggiring opini seolah Nabi kita -hasya wa kalla- maniak sex...Yg ikutan sama sj dg menghina beliau

Dalam kitab2 hadits kategori Targhib wa Attarhib (motivasi dan anjuran) tidak diketemukan bahwa sex adl Sunnah Rosul

Mengatakan "Sunnah Rosul" khususnya pada malam Jumat sebagai konotasi sex adl penghinaan pada Junjungan, dan menghina beliau bisa kufur

Ntah mana sekarang yg benar2 bid'ah, yg mengatakan "Sunnah Rosul" sebagai konotasi Yasinan saat malam Jumat, apa yg konotasi Sex?

Yasinan masih ada dalil umum, tapi menyatakan sex sebagai Sunnah Rasul adl kesalahan baru yg jauh lebih menyedihkan

Sekarang ini siapapun jika mendengar kata "Sunnah Rosul", pada malam mulia Jumat lagi, yg tergambar adl sex... Memangnya kita ummat sex?

Kata "Sunnah Rosul" pd malam Jumat adl penistaan pada dua keagungan sekaligus. Sosok Junjungan yg agung, dan Hari yg agung... Jangan ikut2an

Dari ratusan amal sunnah yg kami pelajari selama 10 tahun tak satupun kami menemukan bahwa termasuk Sunnah Rosul adl sex di malam jumat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar