Kultwit ini adl sikapku (juga sikap yg diambil seluruh Tullab Dakhili, Murid khusus Abuya S. Ahmad bin Muhammad al-Maliky) soal Syiah
Begitu pula sikap para senior kami murid2 khusus Abuya S. Muhammad bin Alwy al-Maliky -Qaddasallahu Sirroh- .. Bagaimana syiah itu?
Bahwa bagi kami Syiah (dg aliran yg berkembang di Indonesia saat ini) adalah salah secara ideologi namun mereka tetap sebagai muslim...
Perihal bahwa mereka ingin hidup di Indonesia, mengembangkan ajarannya, terserah, itu hak mereka.. Ini negara demokrasi...
Nah sebagaimana mereka punya hak mengembangkan ajarannya (kecuali jika dilarang UU), maka kami jg punya hak memblokade ajaran mereka...
Aneh jika kami dilarang meluruskan kesalahan yg mereka sebarkan sementara mereka seenaknya melaju menyebarkan kesalahan itu...
Dan tentu cara yg kami tempuh adl cara pelurusan yg sesuai dg hak2 kemanusiaan. Kekerasan dlm menyikapi mereka adl cara tidak elegan...
Jika mereka (syiah) melarang kami menyalahkan ideologi salah mereka, maka semestinya mereka jg terlarang menyalah2kan Abu Bakar & Umar
Secara logika, masih mending mana kami menyalahkan mereka daripada mereka menyalahkan sosok raksasa selevel Abu Bakar, Umar & Aisyah?
Perihal propaganda Cinta Ahlul Bayt aku tegaskan bahwa itu hanya topeng, sbb Ahlul Bayt yg tidak Syiah bagi mereka tak masuk yg dicinta
Dan hampir mayoritas Ahlul Bait di muka bumi ini justru menyalahkan ideologi mereka. Jika memang cinta, seharusnya ikut suara mayoritas
Soal propaganda Sholawat pun itu hanya sholawat batro' (buntung), sebab shahabat Nabi tak masuk dlm bacaan shalawat mereka...
Dan jika disebut kata Shahabat, bagi mereka shahabat Nabi hanya 5 orang saja. Yg lainnya (apalagi Abu Bakr, Umar) bukan sahabat...
Memang akhir2 ini saja mereka sekuat mungkin membohongi ummat dg mengelak dari sikap2 asas mereka. Melupakan sikap yg sudah berabad2
Soal yg membela mreka dg alasan toleransi (pakai mengaku sunni tulen lagi), jangan memaksa untuk menipu nurani sendiri, katakan yg jujur
Twit ini bukan berarti kebencian. Kami memang menyalahkan ideologi syiah, namun untuk personal, tak ada rasa benci ke sesama manusia
Moderat (wasathi) adalah bersikap tegas atas suatu kesalahan, bukan membiarkan kesalahan itu terus berjalan atas nama toleransi
Bagi yg melabeli diri Sunni (atau terang2an NU), soal Syiah, semestinya bukan hanya tasamuh (toleransi), imbangi dg tawazun & tawassuth
Karena toleransi saja tanpa tawazun (berimbang) dan tawassuth (tengah2) adl bukan sikap Sunni sejati.
Alhasil, kami tidak membenarkan yg mengkafirkan syiah, sebagaimana jg tdk membenarkan ajakan membiarkan syiah dg topeng toleransi...
Salah tetap katakan salah, dan keharusan yg salah itu diingatkan, dinasehati. Jika tidak mau, ya sudah, tugas selesai... Bukan dibiarkan
Dan bukan suatu hal yg salah jg jika kami melindungi ummat dan generasi muda kami dari kesalahan berpikir mereka. Ini juga hak asasi..
Akhir kultwit, ini sikap kami secara umum soal syiah... Adapun soal detail ideologi dibahas dalam kesempatan berbeda...
Untuk melengkapi kultwit ini, silakan baca lagi kultwitku http://t.co/kmJeNmynPr http://t.co/YW6CsO7pD5
Sekali lagi, toleransi bagi kami ranahnya adl pada hidup rukun dan berdampingan di negara ini, bukan mendiamkan ketidakberesan...
Ingat jg baik2, kebenaran itu tidak melihat sosok, tapi melihat apa yg digariskan oleh syariat...
Maka jika ada yg memberi kami pidato Profesor A atau KH. B akan kami cocokkan dulu dg syariat, jika tidak cocok maka tidak kami anggap
Sebab miqyas (ukuran) bersikap kita adalah syariah, bukan Fulan, bukan illan, bukan pula Zaid, dan juga bukan Ubaid...
Semoga memberikan kejelasan... Dan bentengi diri juga keluarga dari pemikiran2 menyimpang yg rata2 bertopeng tampan...
Jangan terpancing jg dg kalimat bahwa yg berhak menyalahkan dan menyesatkan hanya Tuhan...
Dan jika memang tetap memaksakan kalimat itu sebenarnya juga sudah selesai sebab yg sesat, yg salah tlah ditetapkan Tuhan di syariat-Nya
Itu hanya permainan kata2 untuk membodohi saja, tidak lebih dan tidak kurang. Selamat malam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar