Bagi pemerhati
ilmu tanda-tanda kiamat, sebenarnya sistem politik dengan partai-partai adalah
bagian dari pada tanda itu...
maka melepaskan
diri dari kepartaian adalah tidak melibatkan diri untuk menjadi bagian tanda
kiamat. Jangan cepat bangga dg partai tertentu
kiamat memang
pasti datang, namun jangan jadi bagian pencepat laju roda kiamat. Jadilah
pelambat lajunya atau jadilah penonton saja
Tadi pagi aku sempat ngetwit bahwa bagi pemerhati ilmu
tanda-tanda kedatangan Hari Kiamat di antara tandanya adalah fenomena partai2
Sedikit kembali ke memori lama, dulu di bio akunku ini
sempat aku tuliskan "Moderat", dan aku dikomplain bahwa Islam ya
Islam, cuma satu
Istilah Islam moderat, liberal, radikal dan sejenisnya (kata
dia) adalah akal-akalan musuh Islam untuk memecah belah Islam
Oke, di satu sisi
dia benar, tetapi di sisi lain, dia (dan orang2 yg berpikiran sepertinya) harus
belajar. Sbb hal ini sudah disebut Nabi
Hah, masa' Nabi menyebut istilah2 itu? Ya, dengan nama lain yg mewakili seluruh istilah
apapun sepanjang masa. Kehebatan mukjizat Nabi.
Dari mana kok
bisa tahu hal ini? Nah di sini pentingnya mempelajari segala ayat dan hadits yg
berhubungan dg tanda kiamat.
So, belajar hadits jangan terlalu semangat memaknai teksnya
saja mentah apa adanya, pahami juga isyarat2 tersembunyi di balik teks2 itu
Sebab pada dasarnya ayat2 Qur'an dan sabda2 Nabi menyimpan
banyak sekali kode. Memaknai secara
tekstual saja kerap menimbulkan masalah
Makanya membaca makna qur'an dan hadits itu sangat butuh
pembimbing. Membaca sendiri (apalagi
translit) sangat potensi sekali tergelincir
Mau tahu hadits
Nabi yang sekaligus menyebut golongan Islam moderat, islam fundamentalis, islam
liberal, dan islam orang awam? ada
Hadits trsebut terkodifikasikan di As-Sunan al-Kubro tulisan
Imam Al-Baihaqi & Musnad-nya Imam Al-Bazzar. Sangat dihapal pelajar hadits
Nabi bilang, "Yahmilu hadzal ilma kullu kholafin
uduluhu",bahwa ilmu syariat ini dari generasi ke generasi dibawa oleh
mereka yg moderat
Apa yang mereka lakukan? orang2 moderat itu? ada 3 hal
sekaligus.
pertama, "yanfauna anhu tahrif al-gholin",
menjaganya dari pemalsuan dan pengubahan makna yg dilakukan orang2 fundamental,
radikal
Kedua, "wa intihal al-Mubthilin", dan menjaganya
dari pemilintiran dan pembelokan makna yg dilakukan orang2 Liberal.
Ketiga, "Wa
ta'wil al-Jahilin", dan menjaganya dari kesalahan interpretasi dan
pemahaman pada orang-orang awam.
Ketiga hal ini
terjadi terus menerus sepanjang zaman. Hanya saja pelakunya mempunyai istilah
yg beda2 namun cirinya selalu sama. Fakta
Status hadits ini sendiri shahih. Besok akan aku twitkan
soal dalih palsu yg berhubung dg istilah shahih dan dhaif, insya Allah.
Semoga menambah
ilmu menjelang tidur. Bahwa seluruh teks2 suci syariat itu relevan untuk
masa apapun. Tinggal penafsirannya saja.
Dan jangan lupa,
ambil agamamu dari ahlinya. Orang2 moderat yg mampu memaklumi cara
berpikir orang lain dan menghargai pendapat apapun
Wallahu subhanahu wa Ta'ala a'lam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar