Jika kita bijak menilai, sebenarnya di antara titik permasalahan pemahaman yg dialami sebagian orang adalah salah menempatkan sesuatu.
Semisal masa-il furu'iyyah (permasalahan parsial) yg wilayahnya pada fiqih dijadikan perdebatan sbagai masa-il ushuliyyah pd wlyh aqidah
Hubungannya dg kultwit soal ziarah kubur kemarin adalah tawassul, sebab ada pertanyaan bagaimana jika saat ziarah minta pada yg mati?
Sempat aku jawab singkat bahwa meminta tetap pada Allah, adapun menyebut nama pemilik kubur hanya birokrasi. Yg kita kenal dg tawassul
Nah sebagian orang salah dalam memahami tawassul ini, runyamnya kesalahan pemahaman ini membuatnya menjudge org lain kafir sbb tawassul
Maka masalah perlu didudukkan dengan baik bahwa apa sih sebenarnya tawassul itu?
Tawassul itu seseorang meminta pd Allah hanya saja melalui perantara. Semisal duhai Nabi,aku meminta pada Allah untuk Mengabulkan hajatku
Dari susunan kata dalam tawassul ini kita bisa tahu bahwa sebenarnya tawassul adalah salah satu cara saja untuk berdoa
Artinya, tujuan utama adalah tetap kepada Allah, bukan kepada yang ditawassuli. Yg ditawassuli itu hanya perantara saja untuk mempercepat
Itu yg kemarin aku maksud dg birokrasi. Semisal kita mau menghadap Bupati, kita bisa lewat ajudannya dulu. atau sekpri-nya
Artinya orang ini yg bertawassul pada dasarnya tetap meminta pada Allah.
Berbeda lagi jika yg bertawassul ini memintanya pada yg punya kuburan dan berkeyakinan bahwa yg dikubur ini bisa memberi,ini tentu salah
Semisal yg terjadi pada sebagian orang awam yg memberikan sesajen, maka saat seperti ini praktik syirik telaj terjadi
Adapun tawassul yg benar yg seperti diajarkan Nabi adalah seperti yg sudah aku jelaskan di atas
Dan berhubung tawassul itu hanyalah salah satu tata cara berdoa, maka tentu ia bukan sesuatu yg harus atau pasti
Artinya, berdoa dg tawassul boleh dan baik, tidak tawassul juga tidak masalah dan baik. Jadi tidak ada yg perlu diributkan.
Soal kekhawatiran sebagian orang bahwa jangan2 nanti yg berziarah itu meminta kepada kuburan, menurutku ini tak lebih dari suudzon...
Kenapa kita mesti mengkhawatirkan orang lain selama dia muslim? sudah aku katakan bahwa orang Islam tak ada ceritanya nyembah kuburan
Maka kekhawatiran seperti itu tidak perlu. Soalnya kalau khawatir kok malah menyesatkan dan mengkafir2kan? hasil dari hati yg membusuk
Perihal cara dan dalil tawassul sendiri bertebaran di kitab2 hadits, salah satunya di Bukhori soal kisah 3 orang yg terjebak di gua
Maka sebenarnya ribut soal tawassul adalah hanya karena tidak memahami substansi tawassul dan suudzon berlebihan yg tak perlu saja
Semoga mencerahkan dan tak perlu galau lihat orang tawassul dg Nabi atau para Wali... mereka hanya perantara saja, bukan yg dimintai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar