23 Des 2013

Bagaimana Ber-Isbal Yang Moderat?

Beberapa hari lalu bersama beberapa sahabat aku sempat berbicara soal #isbal , dan sepertinya terjadi beberapa pemahaman yg berbeda

Kultwit kali ini aku ingin sedikit berbicara soal #isbal ini. Isbal sendiri adl menjuntaikan pakaian melewati/menutupi mata kaki

dan pakaian yg dimaksud di sini semisal celana, sarung, gamis dan sejenisnya. Perlu dicatat lebih dulu, kaos kaki/sepatu tidak masuk

Dalam syariat sebenarnya hukum #isbal sangat jelas, yaitu tidak diperbolehkan. Namun sekarang bagaimana prakteknya?

Terlebih dalam rangkaian hadits yg melarang #Isbal ada pertanyaan dari Abu Bakr bahwa apa cara berpakaiannya masuk isbal yg dilarang?

Dan Abu Bakr as-Shiddiq memberi alasan kepada Nabi kenapa pakaiannya selalu #Isbal di luar kemauannya...

Dan dijawab oleh Nabi bahwa Abu Bakr tidak masuk kategori #Isbal yg terlarang sebab dalam hati Abu Bakr tak ada kesombongan

#Isbal sendiri dilarang sebab ada unsur pamer dan sombong bagi pelakunya. Ini indikasi awal. Dan muncul penafsiran beda2 sebab poin 7 tdi

Bagi yg berpegang dg teks, #Isbal mutlak haram, tanpa melihat sombong atau tidak sebab itu urusan hati...

Bagi yg memahami bahwa titiknya adl sombong, #isbal tidak apa2 yg penting dalam hati tidak ada niat sombong atau pamer

Namun jika kita mau jujur, secara fitrah dan naluriah kita akan merasa aneh saat melihat orang #isbal dalam berpakaian

Kalau celana mungkin masih tidak kentara, tapi coba kalau sarung atau gamis dan #isbal, akan terlihat aneh dan nggak enak di mata

ini baru soal kepantasan dalam berpakaian saja, belum masuk soal syariat apalagi masalah hati. Artinya #isbal memang kurang pantas

Oh ya, hukum pelarangan #Isbal dlm syariat ini hanya berlaku bagi pria, adapun wanita tidak masalah melakukan #Isbal

Bagi yg melarang #Isbal memberi jawaban bahwa Abu Bakr dlm alasannya telah berniat kuat tidak #isbal, tapi selalu tak sengaja

Karena fisik beliau yg kurus sehingga izar (sarung)-nya selalu menurun dg sendirinya meski beliau telah mengikatnya kencang2

Dalam praktek menghindari #Isbal terjadi perbedaan, sebagian kelompok ada yg mempraktekkannya sampai setengah betis

Atau dalam Istilah sebagian orang, ngatung/cingkrang. ini pun sebenarnya jg terlihat aneh, meski udah bener tidak #isbal

Kami sendiri (dan umumnya orang2 Ahlussunnah wal jamaah) menghindari #Isbal namun tidak sampai setengah betis...

Yg penting adalah mata kaki tidak tertutupi oleh bagian bawah pakaian. dan secara fitrah/naluriah pun sedap dipandang

Bukankah Islam itu selalu sesuai dg fitrah? Maka dalam berpakaian pun kita dituntut untuk tdk berlebihan dan tampil moderat

Apalagi dlm pemikiran. So, dalam larangan #isbal & taujih prakteknya adl tdk ifroth (dg melanggar berisbal meski tidak berniat sombong)

Juga tidak tafrith, udah bener nggak #isbal tapi cara pakaiannya kayak orang kebanjiran dan kurang elok juga dipandang

Maka moderat dlm soal #Isbal ini adl kita menghindari #isbal dg ukuran bawah pakain sekitar 1 cm di atas mata kaki. Benar2 elegan..

Soal sepatu tidak ada urusan dg masalah #Isbal. ia ada pembahasan sendiri yg masuk dlm bab "khuff"

alhasil sepatu semisal bot yg menutupi mata kaki tak ada masalah apapun. Bahkan ada keringanan hukum dlm wudhu jika pakai sepatu bot

Semoga menambah ilmu dan mencerahkan... hindari #isbal dlm rangka jadi muslim yg baik, tapi jangan terlalu cingkrang :) yg sedang2 saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar