Statistik menyatakan bahwa negara dengan penduduk Muslim terbesar adalah Indonesia.
Namun meski seperti itu bukan lantas ajaran Islam terpraktekkan secara keseluruhan di Tanah Air kita tercinta, suatu hal yang kita tahu
Contoh paling mendasar adalah sholat, tak semua muslim di Indonesia menegakkan sholat, dengan alasan masing-masing...
Sementara di sana ada hadits yang menerangkan bahwa garis merah antara kufur dan Islam, adalah sholat...
Nah, bagaimana kita mendudukkan hadits ini? apa lantas setiap kita melihat muslim yg tidak sholat langsung kita judge kafir? semudah itu?
Harus kita ketahui dg baik, bahwa hadits tadi sekaligus siapa yang berhak menjudge kafir adalah syariat dan perangkatnya
Kita semua, tidak punya hak apapun menjudge saudara muslim sebagai kafir sebab dia tidak sholat.
Dan perangkat syariat yang aku maksud di sini adalah hukumah islamiyyah (pemerintahan Islam) yg dipilih oleh ummat Islam seluruhnya
Berhubung saat ini tidak ada hukumah islamiyyah (apalagi di negara kita), maka tak ada perangkat apapun yg bisa menjudge kafir ke yg lain
Dalam hal ini adalah kepada muslim yg meninggalkan sholat. Adapun non muslim adalah bukan masuk bahasan ini, tetapi lain bab
Lantas apa tugas kita saat melihat saudara sesama muslim tidak sholat? kita hanya mengingatkan dan mengajaknya, tanpa menjudgenya
Sebab kata kafir itu tidak ringan, konsekwensinya sangat berat.Bahkan seseorang bisa kafir sendiri jika serampangan mengkafirkan yg lain
Alhasil kita masih harus belajar banyak, sebab kita sendiri tidak tahu bagaimana akhir kita nanti, khusnul khotimah apa sebaliknya
Juga tidak merasa diri lebih baik, meski dari saudara sesama muslim yg masih nakal belum mau sholat
Garis merah, ingat baik2, bahwa yg berhak mengkafirkan hanya syariat dan perangkat resmi syariat, bukan individual
Tugas individu muslim adalah mengajak pada kebaikan, bukan mengkafirkan. Nabi tidak pernah memerintahkan seperti itu...
Dan sejarah juga mencatat bahwa justru perangkat resmi syariah yang memerangi orang2 yg suka menjudge muslim yg lain sbagai kafir
Untuk hal ini silakan tengok sejarah Khalifah keempat, Ali bin Abi Tholib, yg membasmi individu tukang kafirin orang di perang Nahawand
Pada akhirnya, mari kita belajar menjadi muslim yg baik, bukan belajar menjadi muslim yg merasa baik.
Waffaqonallah wa iyyakum ila aqwamit thoriq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar