28 Des 2013

Permasalahan Perbedaan Awal Puasa Dan/Atau Hari Rayanya

Di antara hal yg kerap membuat kita ketir2, jika menjelang ramadhan dan terlebih id adl: awal puasa kali ini, atau id nanti bareng nggak?

Karena tentu saja dalam hati kecil kita, agar ramadhan dan id bisa kita lewati dg kebahagiaan sempurna adl melewatinya dg bersama2.

Tidak ada perbedaan hari yg membuat kebahagiaan itu serasa ada yg kurang.

Namun kerap kali kita mengalami perbedaan hari awal puasa atau awal id yg sering membuat debat kusir pada level tertentu.

Golongan A selalu berbeda dg golongan B. Atau yg ini ikut pemerintah, yg itu tidak. Hingga bisa dipastikan ribut2 kecil selalu ada

Sebenarnya perbedaan awal puasa/id itu tidak perlu terlalu diributkan jika kita memahami apa ranah yg jadi perbedaan pendapat itu.

Dan tentu saja saling menghargai perbedaan itu sendiri. Shingga Ramadhan tetap bisa kita lewati dg kebahagiaan sempurna meski tdk bersama

Lalu kenapa perbedaan itu bisa terjadi? Tentu saja karena perbedaan cara memahami bagaimana penentuan awal masuknya bulan.

Sebagian ada yg berpegang pada Ru'yatul hilal (melihat munculnya awal bulan), dan ini kelompok mayoritas. Sebagian lagi berpedoman hisab.

Pada momen ini sekilas ingin aku twitkan bagaimana pendapat 4 Madzhab perihal tatacara penentuan masuknya awal bulan ramadhan/syawwal

Pertama, kapan Ramadhan/Syawwal dipastikan masuk? Syariah menyatakan bahwa jika hilal (bulan sabit) awal bulan telah terlihat.

Dan itu dilakukan pada tgl 29. Jika pada sore hari itu hilal belum terlihat (dg berbagai sebab) maka bulan ini disempurnakan 30 hari

Adapun cara yg disepakati oleh seluruh 4 madzhab dalam penentuan awal bulan, adl dengan melakukan ru'yah (melihat bulan) secara manual.

Tak satupun dari Imam2 Madzhab 4 yg menyatakan bahwa cara menentukan awal bulan bisa dg hisab, meski perhitungannya akurat 100%

Bagi mereka, hisab hanya sekedar sebagai alat bantu, bukan sebagai pedoman. Sebab pedoman utama adl ru'yah.

Dan yg jadi patokan adalah keberhasilan melihat bulan, bukan terlahirnya bulan pada derajat tertentu.

Artinya, meski awal bulan telah lahir, namun mata biasa tak sanggup melihatnya sebab mendung atau gejala alam yg lain, maka...

. ... Awal bulan belum dinyatakan masuk. Atau meski kalender telah menetapkan. Sebab persoalan ini lebih kepada ta'abbudi (ibadah murni).

Bukan soal secara astronomi sudah dipastikan awal bulan telah terlahir di derajat tertentu atau belum...

Karena perintah dari syariah soal penentuan awal bulan cukup sederhana, puasalah/berharirayalah dg melihat awal bulan...

. ... Jika (pandangan) kalian tertutup mendung atau debu, maka sempurnakan (dulu bulan sebelumnya) menjadi 30 hari.

Aku pribadi sampai saat ini belum menemukan pendapat dari ulama' salaf kita perihal hisab bisa dijadikan pedoman, atau dalil soal itu.

Namun jika saat ini ada kelompok yg berpegang teguh pada pendapatnya soal hisab, maka itu tentu usaha ijtihad mereka. Patut dihargai

Lah kalau nggak bareng puasa/id-nya kan pasti ada salah satu yg puasanya tidak sah atau kurang sebab waktunya nggak pas.

Sah atau nggak itu kembali ke keyakinan masing2, dan soal diterima atau tidak itu bukan urusan kita, tetapi urusan Allah.

Yg nggak baik dan nggak boleh itu ya tengkar pada hal2 ijtihad dan parsial (furu'iyyah) fiqh seperti ini.

Akhirnya, kita saling membantu terhadap hal2 yg kita sepakati brsama, & saling menghargai terhadap apa yg terjadi perbedaan antara kita

Semoga mencerahkan dan semoga awal ramadhan kali ini, juga idul fitri nanti, kita lewati dg hari yg sama. Amin.

Tambahan twit, sekarang jika yg di Amerika berhasil melihat awal bulan, apa yg di Indonesia wajib puasa? Meski belum melihat bulan?

Terjadi perbedaan antara 4 madzhab soal ini, apakah hilal itu cukup satu tempat dan seluruh dunia wajib, atau perwilayah?

Apalagi mengingat perbedaan tenggat waktu yg jelas sekali tidak sama antara Amerika dan Indonesia.

Tiga madzhab (maliki, hanafi, hambali) memilih pendapat ru'yah global internasional ini. Hanya Syafi'i yg menyatakan ru'yah lokal.

Yakni sesuai negara masing2. Misalkan jika Indonesia sudah terlihat tapi di Amerika belum, maka yg di Amerika belum wajib puasa/id.

Dan masing2 madzhab mempunyai landasan dalil yg sama2 kuat dan bisa tweeps lihat pada sumbernya. Di sini tdk cukup buat itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar