Jika tadi siang
aku kultwit soal bagaimana cara kita menyikapi orang berbuat dosa (tentu saja
dia dzalim) http://t.co/SZOOrWlj6g ...
Maka kali ini aku
ingin kultwit bagaimana kita bersikap atas orang yg terdzalimi, melalui tata
cara yg telah dituntunkan syariat
Ada
satu hadits soal ini yg perlu kita renungkan. Kita mungkin sudah banyak yg tahu
tapi bisa jadi lupa sebab emosi duluan
Nabi pernah pernah "unshur akhoka dzoliman au
madzluman", tolonglah saudaramu baik dia dlm keadaan dzalim atau
terdzalimi
Tentu para Sahabat bertanya2, kalau menolong yg didzalimi
itu sudah jelas duhai Nabi, bagaimana maksud menolong yg dzalim?
Nabi mengarahkan bahwa menolong yg dzalim itu dg
menasihatinya, mencegah kedzalimannya dg santun. Bukan dg mengolok,mencerca
atau mencela
Perihal yg terdzalimi, secara naluriah sebenarnya kita semua
tahu apa yg harus dilakukan, intinya adl membelanya dan menyatukan rasa
Dengan yg terdzalimi... Kita lakukan sebisa mungkin hal
untuk membesarkan hatinya, semisal dg memberikan pemahaman ttg takdir
Dan bagi yg bisa menempuh jalur hukum, maka membantunya
untuk mendapatkan kembali haknya yg dirampas...
Islam tidak pernah mengajarkan tatacara membela atau
mengembalikan hak dg cara kisruh yg malah memperkeruh suasana
Jika dalam perang yg jelas saling bunuh saja Islam masih
mengajarkan tatakrama perang dg ketat, apalagi hal seperti ini...
Keharusan moral
kita membela yg terdzalimi, tapi bukan dg cara mencerca atau mengotori mulut
kita. Tempuh jalur hukum yg mengkapokkan
Sebab segala
jenis hukum di dunia ini (apalagi Islam) pasti mempunyai aturan melindungi hak
setiap orang dan hukuman atas pelanggarnya
Intinya, kekacauan itu tidak perlu. Islam dalam ajaran2nya
seluruhnya menghindarkan pemeluknya dari kekacauan bersikap
Kita turut kasihan pada yg terdzalimi, mendengar suara
mereka, menampung keluh kesahnya, tapi jangan terjebak permainan setan
Yg pengennya hati kita ini membusuk dg kegeraman, dg dendam,
akhirnya sumpah serapah yg muncul. Di
sini misi setan menjerumuskan, sukses
Iya kalau hanya
terbatas pada sumpah serapah, kalau pada tindakan fisik? Alhasil jika telah ada
hukum, maka serahkan pada hukum
Dan jika kasus2
kedzaliman seperti itu wilayahnya adl hukum, maka di sana ada yg berwenang dan
kita tidak berhak ikut campur
Perihal kita
memberitahu yg lain yg belum tahu agar berhati2, tak perlulah menyebut nama
misalkan. Semua bisa menilai baik/buruk
Kembali ke yg
terdzalimi, sekali lagi kita besarkan hatinya, nasihati untuk mengambil
pelajaran terbaik dan menempuh jalur hukum resmi
Perihal di sana
ada modus2 lain (dan betapa banyaknya modus di zaman ini) tentu saja di luar jangkauan
arahan2 moral seperti ini
Alhasil,
menyikapi kasus seperti ini jika tak berhati2 maka kita sendiri yg akan
terjebak pada hal2 yg merugikan Islam kita
Pertama di
samping pelakunya atau yg mengalaminya bukan kita, kedua, rugi sekali kalau
pahala banyak berkurang gara2 dosa2 semisal...
..dg sumpah
serapah, berburuksangka, kemarahan yg tak jelas sebab info simpang siur.. Belum
jg melalaikan diri dari Allah, pasti kalau ini.
Kita doakan
bersama semoga yg terdzalimi dibantu Allah dg mendapat hak2nya, dan yg berbuat
dzalim serahkan pada Allah
Allah Maha Tahu
dan Dia tidak pernah tertidur.. Sebab hukum alam soal kedzaliman ini akan terus
berjalan apapun yg terjadi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar