23 Des 2013

Membela Yang Terdzalimi

Jika tadi siang aku kultwit soal bagaimana cara kita menyikapi orang berbuat dosa (tentu saja dia dzalim) http://t.co/SZOOrWlj6g ...

Maka kali ini aku ingin kultwit bagaimana kita bersikap atas orang yg terdzalimi, melalui tata cara yg telah dituntunkan syariat

Ada satu hadits soal ini yg perlu kita renungkan. Kita mungkin sudah banyak yg tahu tapi bisa jadi lupa sebab emosi duluan

Nabi pernah pernah "unshur akhoka dzoliman au madzluman", tolonglah saudaramu baik dia dlm keadaan dzalim atau terdzalimi

Tentu para Sahabat bertanya2, kalau menolong yg didzalimi itu sudah jelas duhai Nabi, bagaimana maksud menolong yg dzalim?

Nabi mengarahkan bahwa menolong yg dzalim itu dg menasihatinya, mencegah kedzalimannya dg santun. Bukan dg mengolok,mencerca atau mencela

Perihal yg terdzalimi, secara naluriah sebenarnya kita semua tahu apa yg harus dilakukan, intinya adl membelanya dan menyatukan rasa

Dengan yg terdzalimi... Kita lakukan sebisa mungkin hal untuk membesarkan hatinya, semisal dg memberikan pemahaman ttg takdir

Dan bagi yg bisa menempuh jalur hukum, maka membantunya untuk mendapatkan kembali haknya yg dirampas...

Islam tidak pernah mengajarkan tatacara membela atau mengembalikan hak dg cara kisruh yg malah memperkeruh suasana

Jika dalam perang yg jelas saling bunuh saja Islam masih mengajarkan tatakrama perang dg ketat, apalagi hal seperti ini...

Keharusan moral kita membela yg terdzalimi, tapi bukan dg cara mencerca atau mengotori mulut kita. Tempuh jalur hukum yg mengkapokkan

Sebab segala jenis hukum di dunia ini (apalagi Islam) pasti mempunyai aturan melindungi hak setiap orang dan hukuman atas pelanggarnya

Intinya, kekacauan itu tidak perlu. Islam dalam ajaran2nya seluruhnya menghindarkan pemeluknya dari kekacauan bersikap

Kita turut kasihan pada yg terdzalimi, mendengar suara mereka, menampung keluh kesahnya, tapi jangan terjebak permainan setan

Yg pengennya hati kita ini membusuk dg kegeraman, dg dendam, akhirnya sumpah serapah yg muncul. Di sini misi setan menjerumuskan, sukses

Iya kalau hanya terbatas pada sumpah serapah, kalau pada tindakan fisik? Alhasil jika telah ada hukum, maka serahkan pada hukum

Dan jika kasus2 kedzaliman seperti itu wilayahnya adl hukum, maka di sana ada yg berwenang dan kita tidak berhak ikut campur

Perihal kita memberitahu yg lain yg belum tahu agar berhati2, tak perlulah menyebut nama misalkan. Semua bisa menilai baik/buruk

Kembali ke yg terdzalimi, sekali lagi kita besarkan hatinya, nasihati untuk mengambil pelajaran terbaik dan menempuh jalur hukum resmi

Perihal di sana ada modus2 lain (dan betapa banyaknya modus di zaman ini) tentu saja di luar jangkauan arahan2 moral seperti ini

Alhasil, menyikapi kasus seperti ini jika tak berhati2 maka kita sendiri yg akan terjebak pada hal2 yg merugikan Islam kita

Pertama di samping pelakunya atau yg mengalaminya bukan kita, kedua, rugi sekali kalau pahala banyak berkurang gara2 dosa2 semisal...

..dg sumpah serapah, berburuksangka, kemarahan yg tak jelas sebab info simpang siur.. Belum jg melalaikan diri dari Allah, pasti kalau ini.

Kita doakan bersama semoga yg terdzalimi dibantu Allah dg mendapat hak2nya, dan yg berbuat dzalim serahkan pada Allah

Allah Maha Tahu dan Dia tidak pernah tertidur.. Sebab hukum alam soal kedzaliman ini akan terus berjalan apapun yg terjadi..

Kita hanya melihat mengambil pelajaran, dan setelah itu akan tahu bagaimana Kebesaran kuasa Allah... Moga mencerahkan, salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar