Boleh dibilang, saat ini mayoritas ummat Islam sedang berbahagia dengan hari kelahiran Nabinya, Maulid, momentum yg cukup indah
Maulid, adalah ungkapan sukacita, ungkapan cinta ummat kepada Nabinya, Nabi yang menuntun mereka dg penuh kasih sayang dan cinta
Maka, karena sebagai bentuk ungkapan cinta, sebagai salah satu media, maulid adalah aplikasi terbaik dan maulid bukan bid'ah
Bid'ah, adalah sesuatu yang baru dan bersangkut paut dengan peribadatan. Sementara maulid tidak ada sangkut paut dg ibadah
Jadi yang bilang maulid itu bid'ah, sebab tidak ada di zaman Nabi atau tidak dilakukan Nabi, perlu belajar lagi apa itu bid'ah
Tak seorangpun muslim menyatakan bahwa maulid itu ibadah. Hadir maulid cukup bagus, dianjurkan, tak hadir maulid pun tak jadi masalah
Sebab sekali lagi, dan catat ini baik-baik, perayaan maulid itu bukan ibadah dan maulid hanya bentuk ungkapan rasa cinta
Bukankah kita bebas berekspresi apa saja sebagai bentuk ungkapan rasa cinta kepada sosok yang kita cinta? maulid adalah bentuk dari itu
Lagipula agenda acara dalam maulid rata-rata adalah seremoni baca Qur'an, baca sejarah Nabi, ceramah agama, doa dan makan-makan
Apakah ada dari rentetan acara dalam maulid itu yg bertentangan dg syariat? Bahkan semua berdalil cukup kuat
Maka orang yang begitu tidak suka perayaan maulid hanya punya tiga kemungkinan saja
Alergi kepada Nabi sendiri (Jelas munafik ini), atau belum mengerti substansi maulid sebab minimnya ilmu agama, atau hanya ikut-ikutan
Maka jika tidak suka maulid, aku sarankan untuk diam, daripada berbicara yg justru bisa terjebak pada tidak suka terhadap Nabi
Ingat, cinta Nabi tidak sekedar klaim menjalankan sunnahnya saja, tapi cinta Nabi adalah juga cinta pribadinya, dan maulid untuk itu
Lagipula, melarang perayaan maulid pada saat yang sama justru melarang banyak kebaikan dalam satu waktu yang sama
Jika di sana masih ada yang keukeuh berdalih bahwa maulid tidak boleh sebab tidak ada dalil, maka tunjukkan dalil pelarangan maulid
Sebab aturan main pelarangan dalam syariat kita cukup jelas. Pelarangan membutuhkan dalil shorih. Sementara pelarangan maulid, tidak ada
Akhirnya, Happy Mawlid semuanya, saatnya mengisi seluruh hati kita dengan sosok agung yang kita cinta, Sosok Nabi Muhammad tercinta
Bersama kami ungkapkan seluruh rasa cinta kami untukmu Duhai Junjungan, Shallallah alaika Ya Sayyidi Ya Rasulallah
jumlah kaum muslimin sekitar 1.300.000.000 orang, yang merayakan maulid lebih dari 1.200.000.000 orang, yg ribut nggak sampai 20 juta saja
Survey membuktikan, dari 20 juta yg nggak mau maulid itu, kalau diberi makanan dari maulidan, juga tetep aja dimakan. Kasihan betul, lapar
Nabi bilang, laa yajtami'u ummati ala dholalah. Ummatku tak akan berkumpul dalam kesesatan
apakah masuk akal jumlah 1 milyar 200 juta muslim itu berkumpul melakukan kesesatan? yg 20 juta ini kayaknya lupa dg hadits tadi
kalau lebih dari satu milyar muslim sesat, dan hanya 20 juta yang bener, surga ntar kosong, mau dikapling sendiri kayaknya
dari 51 negara Islam yang tergabung di OKI, semuanya menjadikan Maulid sebagai hari nasional. Hanya Saudi saja yg ketinggalan kereta
perasaan juga ribut maulid ini belum ada 30 tahunan terakhir. sementara perayaan maulidan usianya 1000 tahun lebih
apa selama kurun waktu 1000 tahun itu ummat goblog semua gt? dan sekarang yg ngributin maulid lebih pinter dari jutaan ulama 1000 tahun?
dari jutaan literatur yg ditulis para ulama selama 13 abad, tak satupun kitab yg meributkan maulid. Hanya baru orang keminter akhir2 ni saja
umpama ada paling sebiji saja, biasanya berupa fatwa yang nyelip, dan itu hanya Ibnu Taimiyyah saja. Sensasi di zamannya.
masuk akal yakni selama 13 abad, atau okelah kurangi 3 abad, para ulama kita yg agung dan digdaya ilmunya itu, bodoh semua?
kayak yang 20 juta ini, menganggap sesat an-Nawawi dan Ibn Hajar al-Asqollani, tapi kitab2 karya keduanya jd referensi utama mereka. Malu2in
alhasil, anti maulid hanya sebab 3 hal saja: alergi Nabi (orang munafik ini), nggak tahu substansi maulid, atau norok buntek (ikut2an) aja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar