28 Des 2013

Apakah Kita Sudah Bersungguh-Sungguh Untuk Ikhlas?

Boleh jadi, di antara hal yang paling kita bingungkan, hal yang kerap kali kita tidak tahu caranya...

... atau berusaha tetapi kerap selalu merasa gagal, adalah usaha untuk: Ikhlas.

Mungkin malah banyak di antara kita yg tidak tahu apa ikhlas itu sendiri, & tdk tahu jika sluruh perbuatan baik harus dilakukan dg ikhlas

Ya, Ikhlas... sudah bisa belum kita ikhlas atas semua perbuatan baik kita? Semua ibadah kita?

Ikhlas sendiri itu bagaimana? Padahal inilah titik terpenting yang harus dijejaki oleh semua orang dalam perbuatan baiknya,

dan seluruh agama (terlebih Islam) menuntut bahwa Ikhlas adalah syarat utama diterimanya suatu amal baik...

Tanpa ikhlas, semua poin yang didapat dari amal baik, dianggap gugur...

Tanpa ikhlas, gunung gemunung kebaikan seseorang, hanya akan berubah menjadi debu...

Bahkan tanpa ikhlas,seorang yg syahid di medan prtempuran,atau orang yg sedekah,atau pmbaca al-Qur'an,bisa dijebloskan ke neraka berdaki2

Ironisnya, titik penting ini pula yang banyak tak diperhatikan oleh sebagian besar manusia saat beramal baik,

tak tahu bagaimana mengatur hati untuk menuju titik terkrusial itu, belum lagi jalannya yang berliku terjal naik turun tak berpeta

Belum lagi ikhlas tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, tak bisa juga dirasakan,

malah jika ada orang merasa dirinya ikhlas, artinya justru dia belum ikhlas!

itu juga faktor yang membuat banyak di antara kita tak sadar mengabaikannya, melupakannya,

dan tak memperhatikan sesuatu yang seharusnya paling berhak diperhatikan, demi diterimanya suatu perbuatan baik, suatu ibadah

Ikhlas... adalah kita beramal, beribadah, berbuat baik hanya karena Allah saja. Bukan agar kita dibilang bahwa kita orang baik

Bukan agar kita dipuji bahwa kita peka. Bukan jg agar orang brterima kasih pd kita. Tapi hanya 1 hal saja, menggapai ridho Allah Ta'ala

Sesuatu yg sulit,saat kita mlakukan suatu prbuatan baik tanpa kita mlihat orang lain karenanya,tanpa kita mlihat kecuali hanya Allah sja

Kemampuan ikhlas adalah anugerah terbesar, dan tak ada yang bisa memperolehnya kecuali orang yang dikehendaki baik oleh Allah.

Namun siapapun bisa meraihnya dengan melatihnya setiap waktu..

Terlebih lagi jika kita berbuat baik namun kebanyakan orang justru menilai terbalik niat baik kita.. Berburuksangka pada ketulusan kita

sesuatu yang membuat kita sering ketakutan, inilah tantangan berat untuk bisa ikhlas. Semisal kita bersedekah tetapi dianggap pamer.

Sebab kebanyakan orang cenderung subjektif, cenderung tidak logis, sulit untuk bisa objektif, dan tentu saja egois.

Maka dalam keadaan seperti ini, agar kita bisa ikhlas, maafkan saja mereka. Sebenarnya ini kesempatan, kita bisa beramal lillahi Ta'ala.

jika kita baik, ada saja orang yang menuduh kita bahwa di belakang kebaikan kita tersembunyi niat buruk...

... ada kepentingan, ada maunya... jadilah orang baik, dalam keadaan apapun.

Jika kita sukses, terkadang berkumpul di sekeliling kita teman-teman yang hipokrit, munafik, suka cari muka...apalagi haters

jadilah orang sukses dalam keadaan apapun...

Jika kita orang transparan, jujur, malah terkadang jadi objek dan dikerjai orang lain... jujurlah & terus teranglah dalam keadaan apapun

Sesuatu yang kita bangun bertahun-tahun, bisa jadi ada seseorang jahat yang datang dan menghancurkannya semalam saja...

tetaplah terus membangun apapun yang terjadi...

Apalagi jika kita mendapatkan kebahagiaan, merasa puas dan cukup dengan apapun yang kita peroleh, pasti ada saja orang yang iri..

dan tidak suka melihat kita bahagia... jadilah orang yang selalu bahagia dalam keadaan apapun.

Kebaikan yang kita lakukan hari ini, besok pasti sudah dilupakan orang... teruslah berbuat baik apapun yang terjadi...

Kita berikan untuk kehidupan ini hal terbaik yang kita punya, dalam keadaan apapun,

sebab pd akhirnya, pertanggungjawabannya adl antara kita dan Allah Ta'ala, bukan antara kita dengan manusia siapapun, dlm keadaan apapun

Seperti itu kira-kira pesan sekaligus tatacara ikhlas yang diajarkan Bunda Teresa pada kemanusiaan.

meski non muslim, tak ada salahnya kita mengambil kebijakan hidup darinya :)

Karena tentu saja, cara pandang manusia dalam suatu perbuatan baik tidak sama dengan cara pandang Allah Ta'ala.

Berbuat baiklah dan kita hanya melihat Allah, dan jangan sampai omongan orang, gunjingan mereka..

 ... cercaan dan celaan mereka berpengaruh pada mental kita sehingga kita berbuat baik bukan karena Allah

tapi karena menghindari olokan mereka atau hanya untuk mendapat pujian mereka.

Semoga kita dijadikan oleh Allah dalam golongan orang-orang yang selalu ikhlas dalam berbuat baik. Amin amin amin

Kata Imam Ghozali : semua orang hancur kecuali yang berilmu; dan semua yang berilmu hancur kecuali yang mau mengamalkan ilmunya;

dan semua yang mengamalkan ilmunya hancur kecual yang bisa ikhlas saja; dan yang bisa ikhlas selalu berada dalam posisi bahaya.

Ikhlaskan dirimu dalam menjalankan agamamu, maka perbuatan baik sedikit saja sudah cukup bagimu. Begitu kata Nabi :)

(Akhlis dinak, yuzjikal amal al-Qolil)... Selamat pagi tweep.. Semoga hari berlalu indah dan penuh kontribusi kebaikan untuk kemanusiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar