23 Des 2013

Roh Gentayangan

Bagi saya pribadi, jika jam 1 malam, selama masa belajar di Mekkah, tempat melepas kepenatan pikiran yg aku suka adl di Dakkah

Dakkah adl tempat kami untuk duduk2, ngobrol2 sambil menikmati syahi ahdhar (teh hijau), sekaligus tempat bagi kami untuk jaga harian

Di dakkah inilah kami kerap berdiskusi, bertukar pikiran dg rekan2 sejawat kami dari berbagai angkatan ttg berbagai macam persoalan

Sharing berita, isu2 terbaru, mulai dari olahraga, budaya sampai politik. Khususnya apa kelak langkah2 dan strategi dakwah yg kita tempuh

Tentu yg namanya ngobrol maka tema apa saja bisa menjadi bahasan. Dan kami berusaha bertukar pikiran apa pelajaran di balik tema2 itu

Baru saja ada topik cukup seru (sekaligus bikin merinding, apalagi dini hari gelap gulita lagi) yg kami bahas. Soal pocong dan sejenisnya

Satu persatu kami bergiliran bercerita pengalaman masing2. Mengingat kami berasal dari berbagai daerah, maka punya mitos sendiri2

Sebelumnya, satu hal yg membuat kami enjoy cerita2 seram itu (berbeda jika cerita di Tanah Air), kami saat ini sedang berada di Mekkah

Dan Mekkah, serta masyarakat Arab, tidak mempunyai budaya jin2an semacam di Negeri kita yg sangat kaya soal cerita seram2 itu

Pendek kata, tidak ada budaya genderuwo di Mekkah. Meski tentu percaya pada jin, atau kerasukan, ada di mereka. Tapi tdk seperti kita

Nah dari sekian cerita2 seram silih berganti yg kami ceritakan, ada satu pertanyaan menarik mencuat...

Apakah benar orang yg telah meninggal, khususnya yg semasa hidup itu perangainya buruk, arwahnya bisa gentayangan?

Sempat terjadi silang pendapat kecil di antara kami, bahwa itu memang arwahnya balik, bahwa itu qorinnya, bahwa itu setan dia, dll..

Tetapi dari sekian jawaban, ada satu jawaban menarik sekaligus logis dan sesuai taujih syar'i yg dipaparkan perihal roh gentayangan

Intinya, orang yg telah meninggal, baik orangnya itu bagus perangainya, atau jelek perangainya, arwahnya tidak akan gentayangan..

Lha lalu yg kerap muncul, atau menakut2i selama seminggu itu (katanya, soalnya aku sendiri tidak pernah tahu), itu apanya yg mati tadi?

Itu hanya setan/jin yg ingin membuat fitnah. Yaitu dg muncul menyerupai si yg meninggal tadi, agar orang2 ramai2 menggunjingnya

Membicarakan kejelekan2nya. Dg itu tanpa sadar kebanyakan orang terjatuh dlm dosa ghibah (ngegosip) sebab ulah makhluk jadi2an tadi

Alhasil ndak ada ceritanya orang mati ruhnya gentayangan, buktinya jg cerita itu hanya ada di bangsa2 yg punya budaya percaya demit

Bangsa2 besar yg mewarnai sejarah (Arab, Romawi, Persia) tidak mempunyai budaya2 demit itu, meski ada dukun di kalangan mereka

Makanya jika mati ya sudah dan kehidupan terus berjalan. Kami berdiskusi lagi, apa sebab faktor ini juga ya, sehingga bangsa2 yg...

 ...punya budaya demit selalu tertinggal dari bangsa2 yg tak punya budaya demit. Kami sama2 berkedik, Wallahu A'lam...

Persoalan seperti ini perlu ditanyakan pada antropolog, atau kepada Menteri Pendidikan :D silakan teman2 memberikan pandangan masing2

Selamat menikmati akhir pekan dg film2 kartun yg menghibur saja, bukan dg film2 horror dg aktris kuntilanak. Salam :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar