Bagi saya pribadi, jika jam 1 malam, selama masa belajar di
Mekkah, tempat melepas kepenatan pikiran yg aku suka adl di Dakkah
Dakkah adl tempat kami untuk duduk2, ngobrol2 sambil
menikmati syahi ahdhar (teh hijau), sekaligus tempat bagi kami untuk jaga
harian
Di dakkah inilah kami kerap berdiskusi, bertukar pikiran dg
rekan2 sejawat kami dari berbagai angkatan ttg berbagai macam persoalan
Sharing berita, isu2 terbaru, mulai dari olahraga, budaya
sampai politik. Khususnya apa kelak langkah2 dan strategi dakwah yg kita tempuh
Tentu yg namanya
ngobrol maka tema apa saja bisa menjadi bahasan. Dan kami berusaha bertukar
pikiran apa pelajaran di balik tema2 itu
Baru saja ada
topik cukup seru (sekaligus bikin merinding, apalagi dini hari gelap gulita
lagi) yg kami bahas. Soal pocong dan sejenisnya
Satu persatu kami
bergiliran bercerita pengalaman masing2. Mengingat kami berasal dari berbagai
daerah, maka punya mitos sendiri2
Sebelumnya, satu
hal yg membuat kami enjoy cerita2 seram itu (berbeda jika cerita di Tanah Air),
kami saat ini sedang berada di Mekkah
Dan Mekkah, serta
masyarakat Arab, tidak mempunyai budaya jin2an semacam di Negeri kita yg sangat
kaya soal cerita seram2 itu
Pendek kata,
tidak ada budaya genderuwo di Mekkah. Meski tentu percaya pada jin, atau
kerasukan, ada di mereka. Tapi tdk seperti kita
Nah dari sekian
cerita2 seram silih berganti yg kami ceritakan, ada satu pertanyaan menarik
mencuat...
Apakah benar
orang yg telah meninggal, khususnya yg semasa hidup itu perangainya buruk,
arwahnya bisa gentayangan?
Sempat terjadi
silang pendapat kecil di antara kami, bahwa itu memang arwahnya balik, bahwa
itu qorinnya, bahwa itu setan dia, dll..
Tetapi dari
sekian jawaban, ada satu jawaban menarik sekaligus logis dan sesuai taujih
syar'i yg dipaparkan perihal roh gentayangan
Intinya, orang yg
telah meninggal, baik orangnya itu bagus perangainya, atau jelek perangainya,
arwahnya tidak akan gentayangan..
Lha lalu yg kerap
muncul, atau menakut2i selama seminggu itu (katanya, soalnya aku sendiri tidak
pernah tahu), itu apanya yg mati tadi?
Itu hanya setan/jin yg ingin membuat fitnah. Yaitu dg muncul
menyerupai si yg meninggal tadi, agar orang2 ramai2 menggunjingnya
Membicarakan kejelekan2nya. Dg itu tanpa sadar kebanyakan
orang terjatuh dlm dosa ghibah (ngegosip) sebab ulah makhluk jadi2an tadi
Alhasil ndak ada ceritanya orang mati ruhnya gentayangan,
buktinya jg cerita itu hanya ada di bangsa2 yg punya budaya percaya demit
Bangsa2 besar yg mewarnai sejarah (Arab, Romawi, Persia)
tidak mempunyai budaya2 demit itu, meski ada dukun di kalangan mereka
Makanya jika mati
ya sudah dan kehidupan terus berjalan. Kami berdiskusi lagi, apa sebab faktor
ini juga ya, sehingga bangsa2 yg...
...punya budaya demit selalu tertinggal dari
bangsa2 yg tak punya budaya demit. Kami sama2 berkedik, Wallahu A'lam...
Persoalan seperti
ini perlu ditanyakan pada antropolog, atau kepada Menteri Pendidikan :D silakan
teman2 memberikan pandangan masing2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar