23 Des 2013

4 Hadits Inti Dalam Syari'at Kita

Sebenarnya, jika kita mengkaji hadits2 Nabi secara mendalam, tidak hanya sekedarnya saja, kita akan menemukan bahwa...

...seluruh rangkaian hadits yg disampaikan Nabi adl ensiklopedi raksasa yg berbicara dg sangat lengkap ttg segala hal dlm kehidupan..

Kita bisa dibilang masih cukup sedikit mempelajari hadits2 Nabi secara intensif. Atau hanya membaca, lewat, itupun juga terjemah

Atau baru mempelajari hadits secara intensif semisal kumpulan hadits2 kecil Arba'in Nawawi. Lumayan lah daripada tidak sama sekali..

Bisa dibilang kita sering mendengar atau membaca kata "HR. Bukhori", "HR. Muslim", tapi apa pernah tahu bentuk kitabnya?

Atau mempelajarinya secara intensif perhadits dari awal sampai akhir... Jika melihat kenyataan ini, perlu kita akui bahwa kita blm apa2

Dalam dunia ilmu hadits, ada 6 Kitab ensiklopedi hadits yg jadi rujukan utama Ummat Islam... 6 kitab ini dikenal dg "kutubus sittah"

Pengalaman pribadiku, mempelajari satu persatu hadits secara intensif dlm 6 ensiklopedi tadi membutuhkan waktu 10 tahun...

Itupun kualitas pengetahuan agamaku masih seperti itu saja, memprihatinkan. Namun dari sekian lama berkutat dg dunia ilmu hadits...

 ...ada 4 hadits yg cukup menarik dan bisa dibilang bahwa 4 hadits tadi jika didalami, sudah cukup bagi muslim di manapun.. Secara umum

Tentu inti sari 4 hadits ini pun juga aku dapat dari para Ulama sebelumnya, hanya saja ingin aku share pada teman2 semua, moga manfaat

Hadits Pertama, Innamal a'mal bin-niyah... Bahwa segala tindakan, segala ekspresi dan apresiasi, tergantung kepada niat...

Yakni jika niatnya baik, maka dihitung baik, dan begitu sebaliknya. Atau jika tidak ada niat maka lewat begitu saja..

Hadits Kedua, min husni Islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'nih... Bahwa jika kita ingin kualitas keislaman kita bagus, jadi muslim yg baik

Maka tinggalkan segala hal yg tidak perlu dan tidak penting. Sebab terus terang kita masih cukup banyak mengurusi hal2 tak penting

Ironisnya, banyak di antara kita tidak tahu bahwa yg dilakukan atau dikatakan itu tidak penting.. Akibat hilangnya fiqh prioritas

Lebih menyedihkan jika hal tak penting itu didebatkusirkan, pakai bahasa ilmiah segala sehingga terlihat intelek, padahal tidak penting

Hadits Ketiga, laa yu'minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu li nafsih.. Bahwa seseorang imannya belum sempurna, jika...

..maksudnya, kalau kita sukses, kita juga mesti seneng saat melihat yg lain jg sukses.. Atau bahagia saat orang lain sesukses kita

Tapi faktanya hati kita diam2 masih busuk, seneng bukan buatan saat melihat yg lain sukses, atau iri luar biasa atas sukses orang lain

Maka kualitas pribadi muslim yg masih suka melakukan hal2 tak penting atau kerap iri, mulai sekarang harus kita ubah pelan2

Hadits Keempat, al-halal bayyin, wal harom bayyin. Segala hal yg halal itu sudah jelas, yg diharamkan agama jg sudah jelas..

Namun kenyataannya tak sedikit di antara kita masih membingungkan hal2 yg sudah jelas halalnya/haramnya.. Malah menerjang yg haram

Andai kata seseorang tidak belajar hadits apapun tapi cukup 4 tadi secara mendalam dan mengaplikasikannya dlm kehidupan sehari2....

 ...maka sudah cukup baginya untuk menempuh kehidupan ini dg damai, tentram dan aman... Juga sangat cukup buat keislaman dirinya..

Sebenarnya syariat kita ini simpel saja... Yg membuatnya ribet adl diri kita sendiri sebab tidak mau mempelajarinya pada jalurnya

Sekian kultwitku mlm ini, moga menambah ilmu (catat ya, ini ilmu, bukan informasi). Tanam kuat2 dlm benak kita 4 hadits inti tadi. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar