Sebenarnya, jika kita mengkaji
hadits2 Nabi secara mendalam, tidak hanya sekedarnya saja, kita akan menemukan
bahwa...
...seluruh rangkaian hadits yg
disampaikan Nabi adl ensiklopedi raksasa yg berbicara dg sangat lengkap ttg
segala hal dlm kehidupan..
Kita bisa dibilang masih cukup
sedikit mempelajari hadits2 Nabi secara intensif. Atau hanya membaca, lewat,
itupun juga terjemah
Atau baru mempelajari hadits
secara intensif semisal kumpulan hadits2 kecil Arba'in Nawawi. Lumayan lah daripada tidak
sama sekali..
Bisa
dibilang kita sering mendengar atau membaca kata "HR. Bukhori", "HR. Muslim", tapi apa pernah tahu
bentuk kitabnya?
Atau mempelajarinya secara
intensif perhadits dari awal sampai akhir... Jika melihat kenyataan ini, perlu
kita akui bahwa kita blm apa2
Dalam dunia ilmu hadits, ada 6
Kitab ensiklopedi hadits yg jadi rujukan utama Ummat Islam... 6 kitab ini
dikenal dg "kutubus sittah"
Pengalaman pribadiku, mempelajari
satu persatu hadits secara intensif dlm 6 ensiklopedi tadi membutuhkan waktu 10
tahun...
Itupun kualitas pengetahuan
agamaku masih seperti itu saja, memprihatinkan. Namun dari sekian lama berkutat
dg dunia ilmu hadits...
...ada 4 hadits yg cukup menarik dan bisa
dibilang bahwa 4 hadits tadi jika didalami, sudah cukup bagi muslim di
manapun.. Secara umum
Tentu inti sari 4 hadits ini pun
juga aku dapat dari para Ulama sebelumnya, hanya saja ingin aku share pada teman2
semua, moga manfaat
Hadits
Pertama, Innamal a'mal bin-niyah... Bahwa segala tindakan, segala ekspresi dan
apresiasi, tergantung kepada niat...
Yakni
jika niatnya baik, maka dihitung baik, dan begitu sebaliknya. Atau jika tidak
ada niat maka lewat begitu saja..
Hadits
Kedua, min husni Islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'nih... Bahwa jika kita ingin
kualitas keislaman kita bagus, jadi muslim yg baik
Maka
tinggalkan segala hal yg tidak perlu dan tidak penting. Sebab terus terang kita
masih cukup banyak mengurusi hal2 tak penting
Ironisnya,
banyak di antara kita tidak tahu bahwa yg dilakukan atau dikatakan itu tidak
penting.. Akibat hilangnya fiqh prioritas
Lebih
menyedihkan jika hal tak penting itu didebatkusirkan, pakai bahasa ilmiah
segala sehingga terlihat intelek, padahal tidak penting
Hadits
Ketiga, laa yu'minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu li nafsih..
Bahwa seseorang imannya belum sempurna, jika...
..maksudnya,
kalau kita sukses, kita juga mesti seneng saat melihat yg lain jg sukses.. Atau
bahagia saat orang lain sesukses kita
Tapi
faktanya hati kita diam2 masih busuk, seneng bukan buatan saat melihat yg lain
sukses, atau iri luar biasa atas sukses orang lain
Maka
kualitas pribadi muslim yg masih suka melakukan hal2 tak penting atau kerap
iri, mulai sekarang harus kita ubah pelan2
Hadits Keempat, al-halal bayyin,
wal harom bayyin. Segala hal yg halal itu sudah jelas, yg diharamkan agama jg
sudah jelas..
Namun kenyataannya tak sedikit di
antara kita masih membingungkan hal2 yg sudah jelas halalnya/haramnya.. Malah
menerjang yg haram
Andai kata seseorang tidak belajar
hadits apapun tapi cukup 4 tadi secara mendalam dan mengaplikasikannya dlm
kehidupan sehari2....
...maka sudah cukup baginya untuk menempuh
kehidupan ini dg damai, tentram dan aman... Juga sangat cukup buat keislaman
dirinya..
Sebenarnya
syariat kita ini simpel saja... Yg membuatnya ribet adl diri kita sendiri sebab
tidak mau mempelajarinya pada jalurnya
Sekian
kultwitku mlm ini, moga menambah ilmu (catat ya, ini ilmu, bukan informasi).
Tanam kuat2 dlm benak kita 4 hadits inti tadi. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar