Pada dasarnya aku pribadi tidak ada pikiran untuk kultwit
hal ini. Tapi sebab selalu dimention dg hal2 yg berhubungan dg Sastrawan yg...
. ...beberapa waktu lalu terjerat kasus amoral (dan
beritanya masih bergulir sampai sekarang), serta aku sempat jg dituding
liberal...
...gara2 kultwitku yg
disalahpaham, maka setidaknya aku ingin mendudukkan masalah dan sedikit
mengajak untuk merenungi cara berpikir kita
Teman2 pasti ingat beberapa waktu lalu aku kultwit soal
bagaimana cara bersikap kita melihat orang berbuat dosa http://t.co/SZOOrWlj6g
Dan kultwit itu tak ada sedikitpun ajakan untuk melindungi
orang yg salah. Sangat aneh jika dimaknai begitu...
Kultwit yg aku sampaikan sepenuhnya adl taujih (arahan) apa
yg semestinya kita lakukan jika kita melihat seseorang melakukan dosa?
Dari sini harus dipahami dg baik, bahwa menyikapi perbuatan
dosa (apalagi dipropagandakan dan diprovokasikan) itu berbeda dengan...
. ...menyikapi orang yg melakukan perbuatan itu. Sebenarnya ini sederhana saja, tetapi
kenapa saat ini seolah jadi keambiguan?
Sejak jaman Nabi
Adam, yg namanya orang salah itu ya salah, apalagi jika jelas terbukti. Nggak
bener ya wajib dinasehati. Jelas sekali tu
Tapi apa boleh kita
mengolok orang yg berbuat salah? Kalau ketahuan salah, itu saja sudah cukup
membuatnya terhukum berat secara sosial
Tetapi mengata2i
atau mengolok (apalagi ada unsur balas dendam sebab selama ini selalu dibully)
itu urusan berbeda lagi...
Aku tegaskan
sekali lagi. Apapun kesalahan orang itu, jika jelas2 salah ya salah, kekeliruan
baru saat membela yg jelas2 salah
Dari sini Islam
(melalui Ihsan, melalui tasawwuf) mengajarkan bagaimana cara kita menyikapi
orang2 salah itu agar kita tdk keluar batas
Sebab saat
seseorang keluar batas (walau niatnya membela kebenaran sekaligus), dia bisa
berbalik dzalim tanpa disadari
Islam mengarahkan
kita untuk selalu seimbang dan tengah2 dalam berpikir. Saat seseorang salah,
maka salahkan, tapi mengoloknya? Lain hal
Seperti yg
katanya perbuatan2 dan sikap2 yg dilakukan sastrawan itu, banyak yg salah ya
disalahkan. Dan jika bisa, nasehati...
Tapi mengolok2?
Sejak kapan Islam ngajari orang untuk ngolok2? Hadirkan satu saja dalil apa
Nabi pernah lakukan hal itu?
Maka sekali lagi
perlu dibedakan dg baik antara menyikapi perbuatan salah dan menyikapi orang yg
berbuat salah. Catat ini baik2
Sebenarnya ini
hal sederhana saja dan tak membutuhkan seseorang harus sekolah tinggi. Tapi
kenapa saat ini hal2 sederhana ini acap kali
Dimaknai berbeda
sehingga tampak jadi ruwet? Apa saking logisnya dan saking tingginya sekolah
sampai cara berpikir jadi kebalik2?
Sepertinya kita
perlu mempunyai Dhowabit attafkir (tatacara berpikir) yg tepat biar tidak salah
memandang atau memahami...
Karena
kesalahpahaman (apalagi ngotot bahwa cara pandangnya paling benar serta tidak
merasa salah) adl pasti menimbulkan problem baru
Semisal aku yg dituding liberal. Iya kalau yg menuding itu
orang awam, dimaklumi. Lha ini yg nuding orang terpelajar, luar negeri pula
Hanya gara2 kultwit taujih menyikapi orang salah diartikan
sebagai sikap perlindungan terhadap kesalahan seseorang.. Pemahaman yg aneh
Namanya orang salah ya salah, apalagi kalau terbukti, dibela
pun tetap nihil pembelaan itu. Tapi taujih diartikan membela? Wow sekali
Benar kata Dr. Ibrahim al-Faqqi, kita perlu untuk meluangkan
waktu duduk2 dg orang yg berusia 60 tahun ke atas...
Agar kita tahu bagaimana cara berpikir dari orang2 yg sudah
makan banyak asam garam kehidupan...
Bahwa seyogyanya memandang segala kejadian dlm kehidupan
ini, menyikapinya dg sesuai melalui wijhah syar'iyyah ...
. ...adalah dg memandang kejadian2 itu dg kacamata manusia..
Bukan dg kacamata kuda... Agar tidak salah menilai apalagi melabeli...
Tak perlu marah dg kultwit ini, sebab terkadang diri kita
ini perlu dibenahi dg agak keras jika pembenahan dg halus sudah tidak bisa
Karena bagaimanapun yg kita cari bersama adl kebahagiaan dan
ketenangan hidup. Dan itu smua tak kita dapat jika cara berpikir kita kacau
Dan usaha untuk
menempuh pembenahan pemikiran pondasi dasarnya adl perasaan masih butuh belajar
dan menerima disalahkan
Karena saat
seseorang telah merasa bahwa dirinya paling benar, tidak ada rasa salah, maka
saat itu nasehat2 apapun tak akan ada gunanya
Dan orang yg
seperti itu, tak akan pernah mengalami perkembangan dlm hidupnya dan hanya
menjadikan hidup indah ini seperti neraka
Sebab dlm
pikirannya yg selalu berkecamuk adl bahwa semua orang itu salah, nggak bener...
Hati pun dg pasti membusuk
Semoga
mencerahkan... Lepas kacamata kuda itu, dan ganti lagi dg kacamata manusia...
Mumpung belum lebih parah.. Sayang sekolahnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar