Akan kultwit
tentang Miss World dan kenapa kaum muslim di Tanah Air seolah tak berdaya atau
bersuara tapi tidak didengar? Sebentar lagi..
Dan kenapa jg
justru beberapa negara yg penduduk mayoritasnya muslim jg tiap tahun mengirim
delegasinya ke ajang itu? Khususnya Indonesia
Sperti pernah aku katakan,bahwa mnjadi muslim di negara
mayoritas muslim namun sistemnya seperti Indonesia,sering menimbulkan
kebingungan
Cukup banyak sekali kontradiksi dan paradoks antara
keseharian dan taklimat agama yg kita terima sebagai seorang muslim.
Aku tidak akan
membahas hal2 semacam korupsi atau praktek2 kecurangan serta pelanggaran2 moral
yg jelas terpampang di depan mata
Tetapi yg pasti, hari2 ini banyak sekali kaum muslimin (baik
yg diam atau yg bersuara) mengalami semacam "hasroh" (kekecewaan yg
sangat)
Apalagi jika bukan karena digelarnya Miss World di negara yg
secara kuantitas jumlah penduduk muslimnya terbesar di dunia ini...
Bisa jadi dianggap menjadi semacam tamparan setelah beberapa
tahun terakhir Indonesia
mengirim delegasinya ke ajang kecantikan itu...
Puncaknya tentu saja dg digelarnya ajang itu di negara ini,
meski katanya nanti tidak ada acara bikini segala, entah one piece/two piece
Dan sebagaimana biasa, hal yg selalu terjadi, adl inqisam
(perpecahan) pendapat dalam tubuh kaum muslim sendiri antara yg pro dan kontra
Atau yg diam no comment tapi entah apa yg berbisik dalam
hatinya. Yg pasti pertengkaran dan
debat kusir terjadi di mana2
Kultwit ini tidak akan berbicara soal baik apa nggak,sesuai
budaya timur apa tidak,bertentangan dg Islam apa tidak. Nurani bisa menjawab
Tetapi kenapa kaum muslimin di Indonesia yg sekian besarnya ini
seolah tidak berdaya? Atau suaranya
yg lantang itu seolah angin lalu?
Sebab show pada kenyataannya go on, meski sebagian kaum
muslimin turun jalan gelar spanduk berteriak sampai serak tolak Miss World.
Sebenarnya, bagi yg pernah dg baik mempelajari ilmu tanda2
masa (yg seharusnya diketahui setiap muslim,sayangnya banyak yg tidak tahu)..
...muncul hal yg tidak diinginkan sebagian besar kaum
muslimin namun mereka tidak berdaya menolaknya, sudah jauh hari dikabarkan Nabi
Kita bukannya pesimis,namun dg mengetahui tanda masa
sbenarnya adl tahu apa yg seharusnya dilakukan jika terjadi hal yg tidak
diinginkan
Sebab bisa dibilang, ini adl masa puncak ketidakberdayaan
kaum muslimin di tengah kemayoritasan mereka. (istilah Nabi, buih di laut)
Ketidakberdayaan itu bukan tanpa sebab. Sangat banyak sekali
sbb kenapa orang Islam sangat mundur, baik eksternal dan khususnya internal
Dan kenapa jg di antara kaum muslimin sendiri tidak sedikit
yg begitu gembira dg keadaan ini. Nabi jg sudah jauh hari memberitahu
Maka ketika sahabat saya, habib @ifalatas pernah twit
soal agar kaum muslim kembali konsentrasi ke pembentukan karakter, sangat
menarik
Sepatutnya ummat Islam saat ini merenungi dalam2 kembali
kenapa kita tidak seberdaya ini dan kenapa suara kita seperti tong kosong?
Mungkin sebagian muslim ada yg marah dg istilahku itu, tidak
apa2, sebab keadaan dan kenyataan ini memang berbicara seperti itu.
Karena jika mau direnungi dalam2 cukup teramat banyak
taklimat dalam syariat yg tidak dilaksanakan oleh ummat Islam sendiri.
Baik itu oleh mereka yg secara tampilan luarnya sangat
bersemangat sekali memperjuangkan Islam, atau yg (terlebih) awam
Karena pada
dasarnya syariat ini tidak hanya dzohir saja, namun batin. Ketidaksinkronan
pelaksanaan keduanya pasti menimbulkan kekacauan
Lanjut kultwit soal hubungan Miss World dan ketidakberdayaan
kaum muslim membendungnya. Maaf kelamaan break, yg lain bisa cek TL-ku
Melaksanakan Islam saja tanpa ada Ihsan selalu menimbulkan
kontradiksi antara perkataan dan tindakan. Sering sekali aku ungkap
Makanya banyak sekali kita melihat banyak yg menyatakan diri
muslim tapi kok kelakuannya gt. Suka nyakiti yg lain, mata duitan, dll
Padahal dia
sholatnya lengkap, puasanya tidak terputus. Bahkan ada yg jidatnya gosong
segala. Tetapi kenapa begitu mudah marah2 misalkan
Padahal saat seorang muslim kehilangan ruh Islamnya, efeknya
adalah hilangnya rasa ketakutan dari musuh2nya terhadap muslim itu...
So, jika dlm keseharian kita menemukan personal muslim yg
disukai jg disegani baik kawan, lawan, maupun yg non, artinya punya ruh Islam
Dan jauh hari Nabi bilang, jika kaum muslimin dalam benaknya
telah begitu mata duitan (matrealis) mereka akan mengalami keadaan...
...seperti yg terjadi
saat ini. Tak adanya ketakutan dari yg memusuhi mereka dan tentu saja akhirnya
mudah dipermainkan
Dan event apapun yg bertentangan dg nurani mayoritas kaum
muslimin tentu saja mudah digelar jika sudah tidak ada lagi rasa takut.
Sbenarnya kita ummat Islam memiliki aplikasi yg bisa
mngembalikan wibawa itu. Sayang aplikasi ini bgitu diperangi sbagian muslim
sendiri
Tak cuma itu, bahkan pengaktif aplikasi ini juga disesatkan,
yg akhirnya membuat mereka lebih suka meminggirkan diri, sbb diributi terus
Padahal aplikasi ini sejak awal Islam dan masa2 kejayaan
Islam, jg masa perjuangan kemerdekaan di manapun, sukses membangun kewibawaan
Aplikasi pembunuh sifat materialis (salah satu pemicu utama
korupsi), dan penghilang rasa takut mati. Apalagi jika bukan Tasawwuf..
Maka, dg tetap digelarnya Miss World di Indonesia, meski
kaum muslimin menolak seperti apapun, hendaknya jadi renungan, kenapa bisa gini
Tak perlu menyalahkan siapapun, melabel2i kafir (wong udah
jelas, buat apa dilabeli), sebab malah jadi bahan tertawaan dan olokan
Tapi kembalikan pada diri kita sendiri, sudahkah kita
berislam dg baik? Atau Islam hanya
sekedar jadi sematan tulisan di KTP saja?
Akhir twit, aku petikkan sedikit perkataan Imam Syafi'i.Na'ibu zamana wal aibu fina..Kita cela zaman kita, padahal cela itu ada pada kita.
Akhir twit, aku petikkan sedikit perkataan Imam Syafi'i.Na'ibu zamana wal aibu fina..Kita cela zaman kita, padahal cela itu ada pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar