26 Des 2013

Renungan Mengenai Pro Kontra Perhelatan Miss World 2013

Akan kultwit tentang Miss World dan kenapa kaum muslim di Tanah Air seolah tak berdaya atau bersuara tapi tidak didengar? Sebentar lagi..

Dan kenapa jg justru beberapa negara yg penduduk mayoritasnya muslim jg tiap tahun mengirim delegasinya ke ajang itu? Khususnya Indonesia

Sperti pernah aku katakan,bahwa mnjadi muslim di negara mayoritas muslim namun sistemnya seperti Indonesia,sering menimbulkan kebingungan

Cukup banyak sekali kontradiksi dan paradoks antara keseharian dan taklimat agama yg kita terima sebagai seorang muslim.

Aku tidak akan membahas hal2 semacam korupsi atau praktek2 kecurangan serta pelanggaran2 moral yg jelas terpampang di depan mata

Tetapi yg pasti, hari2 ini banyak sekali kaum muslimin (baik yg diam atau yg bersuara) mengalami semacam "hasroh" (kekecewaan yg sangat)

Apalagi jika bukan karena digelarnya Miss World di negara yg secara kuantitas jumlah penduduk muslimnya terbesar di dunia ini...

Bisa jadi dianggap menjadi semacam tamparan setelah beberapa tahun terakhir Indonesia mengirim delegasinya ke ajang kecantikan itu...

Puncaknya tentu saja dg digelarnya ajang itu di negara ini, meski katanya nanti tidak ada acara bikini segala, entah one piece/two piece

Dan sebagaimana biasa, hal yg selalu terjadi, adl inqisam (perpecahan) pendapat dalam tubuh kaum muslim sendiri antara yg pro dan kontra

Atau yg diam no comment tapi entah apa yg berbisik dalam hatinya. Yg pasti pertengkaran dan debat kusir terjadi di mana2

Kultwit ini tidak akan berbicara soal baik apa nggak,sesuai budaya timur apa tidak,bertentangan dg Islam apa tidak. Nurani bisa menjawab

Tetapi kenapa kaum muslimin di Indonesia yg sekian besarnya ini seolah tidak berdaya? Atau suaranya yg lantang itu seolah angin lalu?

Sebab show pada kenyataannya go on, meski sebagian kaum muslimin turun jalan gelar spanduk berteriak sampai serak tolak Miss World.

Sebenarnya, bagi yg pernah dg baik mempelajari ilmu tanda2 masa (yg seharusnya diketahui setiap muslim,sayangnya banyak yg tidak tahu)..

...muncul hal yg tidak diinginkan sebagian besar kaum muslimin namun mereka tidak berdaya menolaknya, sudah jauh hari dikabarkan Nabi

Kita bukannya pesimis,namun dg mengetahui tanda masa sbenarnya adl tahu apa yg seharusnya dilakukan jika terjadi hal yg tidak diinginkan

Sebab bisa dibilang, ini adl masa puncak ketidakberdayaan kaum muslimin di tengah kemayoritasan mereka. (istilah Nabi, buih di laut)

Ketidakberdayaan itu bukan tanpa sebab. Sangat banyak sekali sbb kenapa orang Islam sangat mundur, baik eksternal dan khususnya internal

Dan kenapa jg di antara kaum muslimin sendiri tidak sedikit yg begitu gembira dg keadaan ini. Nabi jg sudah jauh hari memberitahu

Maka ketika sahabat saya, habib @ifalatas pernah twit soal agar kaum muslim kembali konsentrasi ke pembentukan karakter, sangat menarik

Sepatutnya ummat Islam saat ini merenungi dalam2 kembali kenapa kita tidak seberdaya ini dan kenapa suara kita seperti tong kosong?

Mungkin sebagian muslim ada yg marah dg istilahku itu, tidak apa2, sebab keadaan dan kenyataan ini memang berbicara seperti itu.

Karena jika mau direnungi dalam2 cukup teramat banyak taklimat dalam syariat yg tidak dilaksanakan oleh ummat Islam sendiri.

Baik itu oleh mereka yg secara tampilan luarnya sangat bersemangat sekali memperjuangkan Islam, atau yg (terlebih) awam

Karena pada dasarnya syariat ini tidak hanya dzohir saja, namun batin. Ketidaksinkronan pelaksanaan keduanya pasti menimbulkan kekacauan

Lanjut kultwit soal hubungan Miss World dan ketidakberdayaan kaum muslim membendungnya. Maaf kelamaan break, yg lain bisa cek TL-ku

Melaksanakan Islam saja tanpa ada Ihsan selalu menimbulkan kontradiksi antara perkataan dan tindakan. Sering sekali aku ungkap

Makanya banyak sekali kita melihat banyak yg menyatakan diri muslim tapi kok kelakuannya gt. Suka nyakiti yg lain, mata duitan, dll

Padahal dia sholatnya lengkap, puasanya tidak terputus. Bahkan ada yg jidatnya gosong segala. Tetapi kenapa begitu mudah marah2 misalkan

Padahal saat seorang muslim kehilangan ruh Islamnya, efeknya adalah hilangnya rasa ketakutan dari musuh2nya terhadap muslim itu...

So, jika dlm keseharian kita menemukan personal muslim yg disukai jg disegani baik kawan, lawan, maupun yg non, artinya punya ruh Islam

Dan jauh hari Nabi bilang, jika kaum muslimin dalam benaknya telah begitu mata duitan (matrealis) mereka akan mengalami keadaan...

 ...seperti yg terjadi saat ini. Tak adanya ketakutan dari yg memusuhi mereka dan tentu saja akhirnya mudah dipermainkan

Dan event apapun yg bertentangan dg nurani mayoritas kaum muslimin tentu saja mudah digelar jika sudah tidak ada lagi rasa takut.

Sbenarnya kita ummat Islam memiliki aplikasi yg bisa mngembalikan wibawa itu. Sayang aplikasi ini bgitu diperangi sbagian muslim sendiri

Tak cuma itu, bahkan pengaktif aplikasi ini juga disesatkan, yg akhirnya membuat mereka lebih suka meminggirkan diri, sbb diributi terus

Padahal aplikasi ini sejak awal Islam dan masa2 kejayaan Islam, jg masa perjuangan kemerdekaan di manapun, sukses membangun kewibawaan

Aplikasi pembunuh sifat materialis (salah satu pemicu utama korupsi), dan penghilang rasa takut mati. Apalagi jika bukan Tasawwuf..

Maka, dg tetap digelarnya Miss World di Indonesia, meski kaum muslimin menolak seperti apapun, hendaknya jadi renungan, kenapa bisa gini

Tak perlu menyalahkan siapapun, melabel2i kafir (wong udah jelas, buat apa dilabeli), sebab malah jadi bahan tertawaan dan olokan

Tapi kembalikan pada diri kita sendiri, sudahkah kita berislam dg baik? Atau Islam hanya sekedar jadi sematan tulisan di KTP saja?

Akhir twit, aku petikkan sedikit perkataan Imam Syafi'i.Na'ibu zamana wal aibu fina..Kita cela zaman kita, padahal cela itu ada pada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar