Assalamu alaikum.. Apa kabar tweeps semua, semoga pekan ini kita mulai dg ceria..
Sebelumnya secara person tentu aku mengucapkan Congrats pada @FatinSL yg
Dan juga sangat salut pada para @Fatinistic yg begitu fanatik dan militan
Mungkin sebagian teman heran (atau bahkan ingkar), kok bisa2nya seorang Awy yg dg background sprti itu kok @Fatinistic banget (gt ya? :D)
Kultwit ini nggak hendak membersihkan diri, membela diri, ke-ge er-an atau apa
Kenapa aku suka @FatinSL dan bergabung dalam @Fatinistic ? Aku pribadi (dg
Pertama, sepertinya kayak kebanyakan @Fatinistic yg lain, aku ngefans @FatinSL begitu saja saat pertama kali lihat performnya
Tanpa ada alasan spesifik kenapa suka. Berjilbab? Bisa jadi. Polos? Lugu? Mungkin. Suara enak? Itu pasti. Yg jelas, ini namanya faktor X
Naksir? Biasa saja, untuk aku yg usianya dua kali lipatnya usia @FatinSL ya tentu saja ndak nyambung lah. Sukanya bukan sebab itu.
Ya, tapi kamu kan ada orang yg manggil kamu "ustadz", "kyai", apa ya pantes ikut-ikutan jadi @Fatinistic gitu?
Belum juga bukannya musik itu haram? Jawabanku, what's wrong jika aku suka @FatinSL tanpa sebab? Berarti itu bukan "dari" aku.
Lagipula soal keharaman musik itu muqoyyad (tergantung), aku tidak hendak membahasnya detail sebab sudah pernah aku kultwitkan.
Tweeps bisa membacanya di sini http://t.co/eglItsSZ1o dan tweeps akan tahu aku berada pada posisi mana
Lagipula ranah pembahasan musik itu bukan ushuliyyah aqo-idiyyah.. Tapi furu'iyyah fiqhiyyah.. Jadi nggak perlu diwah-wahkan.
Sebenarnya ada beberapa hal lain yg bisa kita ambil pelajaran sekaligus dari fenomena @FatinSL dan @Fatinistic ini.
Pertama, seorang yg menempatkan diri sebagai agen dakwah harus cerdas membaca keadaan dan membaca peluang dakwah itu sendiri.
Bahwa skecil apapun peluang hrs dimanfaatkan dg baik. Apalagi ini peluang cukup besar. Ingat, @FatinSL brjilbab, & kita tahu apa artinya
Ya, tapi masa' berjilbab kok nyanyi2 gt, pakaiannya "tabarruj". Kalau kita menilai dari sudut negatif, tak akan ada selesainya.
Tapi jika kita melihat dari sudut pandang positif, semua akan berbeda total. Apa kita lupa bahwa Nabi mengajarkan kita untuk...
... Melihat segala sesuatu dg positif? Untuk selalu membawa muslim yg lain pada mahmal hasan? Kemungkinan2 baik?
Jadi jika kita memilih menjadi penyebar kebaikan, yg harus kita lakukan adalah kemampuan merangkul. Bukan malah "jijik" melihat yg lain
Semalam ada jg yg tanya. Apa pentingnya? Aku jawab, sangat penting. Itu di belakang @FatinSL ada berapa juta orang yg bisa diarahkan?
Cukup hanya dengan @FatinSL saja dg faktor X-nya yg lain. Pendek kata secara tak langsung dia bisa jadi alat syiar. Positif sekali kan?
Maka di antara pelajaran penting bagi Da'i dari @FatinSL dan @Fatinistic ini adalah: belajarlah mengarahkan, jangan menyalahkan.
Sebab untuk menuju menjadi baik itu butuh proses. Jangan pernah membandingkan proses kebaikan diri dg proses orang lain. Tidak sama.
Karena kalau membandingkan, artinya seseorang itu merasa dirinya baik. Saat itu tak sadar dia terseret peta tipuan iblis..
Maka seorang Da'i itu dalam berdakwah harus paham dg baik filosofi gelas yg isinya tinggal separoh..
Apa dia dalam berdakwah cara berpikirnya "Yah, tinggal separoh", apa "alhamdulillah, masih separoh"? Kalau pertama, berarti nggak sukses
Sebenarnya seorang Da'i tak akan heran dg fenomena @FatinSL dan @Fatinistic jika dia paham sejarah Sunan Kalijogo dan ingat Nabi Daud
Dan sebenarnya ini juga ujian hati bagi dia dan ujian buat strategi dakwahnya. Bisa nggak melewati dan memanfaatkannya?
Maka pada akhirnya, intinya adalah kita harus terlebih dahulu berhusnuddzon dalam memandang segala sesuatu. Apalagi sesama muslim
Dan jangan kira belajar berhusnuddzon itu gampang lho? Kita lebih mudah memandang segala sesuatu dg negatif dan suudzon.
Padahal suudzon itu bisa menyeret 14 penyakit hati sekaligus (komplikasi parah) yg bisa menghancurleburkan semua pahala amalanmu
So, kita masih perlu banyak belajar berhusnuddzon, mencari kemungkinan2 baik dari hal sederhana tapi penuh fenomena semacam @FatinSL
Maka aku pribadi sangat berterimakasih pada @FatinSL jg @Fatinistic yg malah membuka lebar2 sudut pandang positif dakwah yg lain
Akhir kultwit, Fatin Fatiiiiiin? FOYAAAAA :D ... Congrats @FatinSL dan kompak selalu @Fatinistic .. Kita adalah satu keluarga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar