Selamat malam tweeps, siang tadi aku mendapat link otak-atik perihal Qur'an dari salah satu pemikir yg belajar di luar negeri
Aku tidak akan menanggapi isi kultwit itu secara umum, namun pada poin tertentu saja yg pada dasarnya merupakan hal2 pokok
Namun ada ketidaktepatan maklumat (atau entah jika sengaja menutup mata atau pengkaburan pada pembaca atau sensasi) mengingat dia pemikir
Bahwa dlm kultwitnya dikatakan jika para ulama melarang periwayatan kisah2 dari Bangsa Israel pra Nabi Muhammad (Israi-iliyyat)
Coba dicek lagi dikultwit dia, atau sejenis itu yg tentu arahnya adl tidak diterimanya riwayat2 mengandung kisah2 isra-iliyyat
Tapi apa benar seperti itu? Bahwa hadits2/riwayat yg mengandung Isra-iliyyat tidak diterima begitu saja? Kebetulan ini dirosahku jg
Singkat saja seperti di awal twit bahwa Hadits kategori isra-iliyyat adl hadits yg bercerita kisah2 bangsa Israel sebelum Nabi Muhammad
Hadits/riwayat kategori ini sangat banyak bertebaran di kitab2 tafsir semisal Jami' al-Bayan-nya Thobari, Ma'alim Tanzil-nya al-Baghowi..
Atau Addurr al-Mantsur-nya As-Suyuthi, Tafsirnya Ibn Abi Hatim dan lain sebagainya. Bahkan ada jg di Bukhori dan Muslim...
Transmisi Riwayat2 Isra-iliyyat ini kebanyakan berujung kepada 4 orang. Abdullah bin Salam (sahabat), Ka'b al-Ahbar...
Dan kedua tokoh ini sebelum masuk Islam adl pemeluk agama Yahudi sekali penelaah kitab2 kuno baik di Yahudi & Kristen
Dua tokoh yg lain adl Wahb bin Munabbih al-Abnawi dan Ibn Juraij al-Makky. Ketiga tokoh ini seluruhnya Tsiqoh (kredibel)
Kecuali Abdullah bin Salam yg jelas Adil sebab Sahabat Nabi. Nah, bagaimana status riwayat2 Isra-iliyyat ini? Dg perawi2 sekelas itu
Secara singkat, melalui dasar Hadits Shahih dari Nabi perihal bagaimana menyikapi kisah2 Isra-iliyyat bahwa kisah2 ttg mereka itu...
Jika kita mendengarnya adl tidak membenarkannya juga tidak membohongkannya (laa tusoddiquhum wa laa tukaddzibuhum).. Ini arahan Nabi
Kecuali kisah Isra-iliyyat yg diriwayatkan Nabi sendiri, dg sanad yg shahih, maka sudah pasti benar dan tentu saja diterima
Dg kata lain (dari arahan Nabi itu) adl ambil pelajaran di balik kisah2 itu, soal benar tidaknya adl hal lain...Tentu yg dri selain Nabi
Nah dari sini para ahli hadits dan tafsir, para ulama raksasa itu memberitahukan bahwa tak semua kisah Isra-iliyyat itu ditolak...
Harus dipelajari lebih dulu bagaimana isi kisah itu dan bagaimana status sanad (mata rantai periwayatan) dari kisah itu...
Jika isinya tak bertentangan dg Qur'an/Sunnah serta sanadnya selamat, maka bisa diterima bahkan bisa jadi hujjah
Namun jika sanadnya kacau (semisal ada perawi yg lemah atau tukang bohong atau tukang pemalsu) baru tidak diterima dan tertolak...
Begitu jg jika matn (isi) kisah isra-iliyyat tersebut bertentangan dg Qur'an/Sunnah, tidak logis, serta tatabahasanya kacau...
Maka dlm dua kondisi ini riwayat israiliyyat tersebut tidak bisa diterima serta terlarang untuk digunakan. Kecuali cuma jdi bacaan saja
So, jika dia memahami posisi Isra-iliyyat sendiri dlm syariat itu dg baik, maka boleh jdi pemikir tadi tak akan menulis seperti itu
Atau bahkan lebih besar dari sekedar Isra-iliyyat, bahkan posisi Qur'an pun menurutnya adl "kepunyaan orang Islam"...
Maka menanggapi kultwit itu secara ilmiah tak akan menghasilkan titik temu jika terjadi benturan dlm hal2 dasar...
Lepas dari semua itu, alhasil yg penting bagi tweeps adl ilmu bahwa dlm khazanah periwayatan hadits ada riwayat kategori israiliyyat
Dan bagaimana kita menanggapi riwayat2 itu (semisal kisah2 seputar Nabi Adam, Ibunda Hawa, Habil & Qobil) sbb rata2 kisahnya menarik
Semoga menyegarkan dan menambah maklumat menjelang tidur. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar