9 Apr 2014

Waktunya Mempelajari Kepribadian Nabi

kemarin sore aku kedatangan tamu yg sangat istimewa, sahabat sekaligus saudara, akhuna Ustadz @salimafillah http://t.co/OuFxHisSGj (*copas link ke address bar untuk view photo)

kami banyak berbincang seputar fenomena yg terjadi saat ini; problem2 umum yg dialami ummat, baik skala internasional ataupun dlm negeri

apa solusi yg dibutuhkan oleh kaum muslimin di tengah berkecamuknya berbagai macam fitnah pemikiran yg tumpah luar biasa ini

momentum yg pas saat kami berbincang adl, ustadz @salimafillah datang dari Madinah, sementara aku baru hendak ke madinah. Now, otw

sebenarnya permasalahan yg dialami ummat Islam saat ini di belahan dunia manapun begitu pelik. Belum ditambah jauhnya kaum muslimin...

...dari dasar2 ajaran dlm agama yg dipeluknya. Mayoritas mengerti Islam hanya mengikut, tak banyak menerima maklumat ttg agamanya sendiri

lebih dari itu bahkan banyak yg tak mengerti bagaimana dan seperti apa Nabinya sendiri, kecuali hanya sebatas nama saja

dalam keadaan memprihatinkan seperti ini, mayoritas umat yg jauh dari taklimat2 dlm agamanya digiring pada fitnah2 pemikiran membingungkan

diseret ke dalam perdebatan2 yg tak seharusnya mereka berada pada wilayah itu sementara soal thoharoh (bersuci) dan sholat saja...

.. Masih belum menguasai dg baik. Apalagi hal2 yg lain yg berhubungan dg hukum, sejarah dan sebagainya...

umat yg tak paham banyak perihal seluk beluk dlm agama dijerumuskan dg banyak tipuan2 yg nampak manis namun ternyata jebakan mematikan

dalam majlis2 diskusi kami, sering kami bertukar pikiran, dari mana kita mulai melakukan pembenahan terhadap kerusakan2 yg disengaja ini?

dan setelah lama melakukan scan, memang banyak cara, namun di antara cara yg sangat tepat saat ini adl mengenalkan kembali kepada ummat...

..tentang pribadi Rasulullah, bagaimana karakter beliau, keseharian2nya, ilmu yg populer dg nama "Syama-il"..

Syama-il bukanlah sekedar Siroh (sejarah) Nabi biasa yg umum kita kenal dan beredar luas di semua lapisan ummat

Sirah Nabawiyyah (Sejarah Nabi) yg bukunya cukup banyak sekali itu, lebih bertutur ttg peristiwa2 yg terjadi di zaman Beliau S.a.w.

semisal kelahiran, pertumbuhan, masa hendak jadi Nabi, masa awal2 Islam, masa perkembangan Islam, ekspedisi2 militer hingga wafat beliau..

adapun Syama-il adl ilmu yg khusus membahas pribadi beliau. Mulai dari akhlak mulia beliau, keseharian semisal cara berpakaian...

cara beliau makan, apa kesukaan2 beliau mulai dari jenis menu makanan, pakaian, kendaraan. Bagaimana cara bersikap beliau jika ada masalah

alhasil, Syama-il secara spesifik adl membahas kepribadian Nabi. Nah dari mempelajari syama-il ini diharapkan ummat meniru & mengikuti...

...kepribadian sekaligus tatacara berpikir beliau terutama dlm menerapkan dan mempraktekkan syariat. Ini juga yg disebut dg Hadyun Nabawi

dg syama-il setiap muslim bisa tahu bagaimana cara Nabi mempraktekkan Qur'an & Sunnah

jadi bukan dg mempraktekkan Qur'an-Sunnah lewat dipaham2 sendiri (akhirnya malah kacau), tapi lewat bagaimana Nabi menerapkannya

dan itu hanya ada di Syama-il. Hanya saja saat ini kajian2 Syama-il belum cukup populer. Padahal ini kategori ilmu yg sangat penting

Sekedar catatan, banyak kekerasan mengatasnamakan Islam adl sebab tidak mengertinya si pelaku kekerasan tadi dg Syama-il Nabi

karena bisa dipastikan, bahwa muslim yg mengerti Syama-il Nabi dg baik, dia akan muncul sebagai sosok muslim yg santun & tegas dlm 1 waktu

oke, dalami ketauhidan, tafsir, hadits, siroh, fikih, tasawwuf, tapi jangan tertinggal, dalami juga ilmu Syama-il Nabi ...

sedalam dan seluas apapun ilmu2 keislaman seseorang tapi dia tak mengerti tentang Syama-il Nabi, artinya dia hanya masih jasad tanpa ruh

karena ada keindahan rohani tersendiri saat seseorang mampu menghadirkan kepribadian Nabi dlm sgala tindak tanduk kesehariannya

khususnya bagaimana cara interaksi Nabi kepada sesama baik wanita, anak2, orang awam, non muslim, jg interaksi beliau dg semesta...

semoga kita semakin dekat dg Rasulullah. Setidaknya jika belum bisa tahu karakter pribadinya,kita perbanyak untuk membaca shalawat padanya

karena dg membiasakan diri (terlebih memperbanyak) baca sholawat, kita telah menumbuhkan benih2 cinta di hati kita pada Rasulullah

dan benih cinta pada Rasulullah inilah yg sangat penting, karena jika cinta pada Rasulullah telah sepenuhnya masuk dlm jiwa kita...

...artinya jaminan keselamatan hidup dunia akhirat telah ada di tangan kita. Apapun yg terjadi.

akhir kultwit, saatnya menata diri dan jiwa kembali. Waktunya mengkonsentrasikan cinta pada Rasulullah. Moga Allah Memudahkan. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar