Jadi Kyai itu paling tdk kudu ngerti secara umum informasi soal politik,artis, sepakbola dan hal duniawi lainnya, biar tidak mudah dibohongi
jadi kalau ada orang yg dipandang ngerti agama kok bicarain bola, entertainment dan hal2 fadhi lainnya, jangan langsung apriori
bagi mereka hal2 seperti itu hanya tasliyah (bahasa mudahnya, refreshing) dan sama sekali tidak nyantol di hati, itu konsep dari Zuhud
Dalam bahasa kami, "dadi kyai kui yo kudu iso nukang"... jadi tetap kerja sendiri secara mandiri.. mencontoh Nabi
sama halnya Nabi yg sangat memahami kebudayaan saat itu, maka mereka yg meneruskan jejaknya juga harus paham budaya masanya masing2
jangan dipaksa ustadz/kyai suruh bicara agama terus... hidupnya ini juga di dunia... bukan di planet lain...
Jadi jangan cepat2 menjudge negatif, ustadz kok bicarain artis. Beda halnya kalau ustadznya nyebur jadi artis, nah ini lain lagi ceritanya
itupun kita masih disuruh berhusnuddzon... mungkin gini mungkin gitu
maka dari poin ini, ada hal penting yg harus kita pahami dan kita bangun dg baik dalam diri kita.. berhusnuddzon dg sesama muslim
jangan cepet-cepet bilang, "waaa pencitraan,", "waaa bela diri,", "waaaa, konspirasi,"... yah.. suudzon (negatif thinking) lagi coy
harus kita akui, saking banyaknya fitnah yg menyerbu kita, sampai-sampai sinyal husnuddzon dalam diri kita sangat lemah
banyak di antara kita merasa paling benar, merasa paling baik... tak sadar jika semua pahala hangus sebab "merasa".. Ujub! astaghfirullah
kita lupa sama sekali akan konsep yg diajarkan Imam Abu Hamid al-Ghozali dalam proses menjaga hati, anggap orang lain lebih baik dari kita
Kita terlalu konsentrasi pada klaim pemurnian aqidah, klaim penegakan syariah, tapi kita lupa membenahi hati kita
apa fungsi pemurnian aqidah, apa fungsi penegakan syariah jika hati kita busuk? apa tdk ingat hadits Nabi soal hati baik tubuh jg ikut baik?
Aqidah tak akan murni, Syariah tak akan tegak selama hati kita busuk... renungkan itu baik-baik... tanamkan dalam2 di benak kita masing2
maka inti pemurnian aqidah, inti penegakan syariah adalah dari pembenahan hati... ibda' bi nafsik... mulai dari dirimu
selamat pagi tweeps.. moga Allah memberi kita anugerah agar kita mau merenungi kebusukan hati kita :)
selama kita masih suka buruk sangka, selama kita merasa paling benar... maka selamanya kita tak akan sampai pada cita-cita besar kita :)
latih diri kita untuk berhusnuddzon pada sesama saudara muslim, latih diri kita untuk legawa menyikapi perbedaan dg baik dan lembut
karena kita tidak pernah tahu akhir kita.. apakah husnul khotimah, atau malah su'ul khotimah, naudzu billah
kita hanya bisa untuk terus berharap semoga husnul khotimah. Karena orang yg yakin dirinya bakal husnul khotimah,justru malah su'ul khotimah
Allahumma inna nas-aluka arrusyda was sadad, wal khoiro wal madad... bi jahi Nabiyyika al-Mujtaba... Amiiiiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar