10 Sep 2014

Bebaskan Pikiranmu dari Suatu Belenggu

Di antara pendidikan cara berpikir yg kami terima adalah kaidah "Harrir aqlak min quyudil mustholahat".

Bebaskan pikiranmu dari belenggu istilah, dari belenggu kata-kata

Karena sebenarnya belenggu istilah dan belenggu kata-kata ini yang sering menggebug cara berpikir kita dengan cukup kuat

Tak cuma menggebug, tetapi memenjarakannya, sebab bertentangan langsung dengan naluri alamiah dan nurani kita sendiri

Semisal istilah atau penggambaran sebagian saudara muslim yang masih ingin menuruti nafsunya bahwa syariat ini mengekang

Dia, dengan ketakutan nafsunya yang luar biasa menggambarkan seolah-olah syariat ini sesuatu yang sangat seram

Dan tentu saja itu otak-atik pikiran dia yang dikontrol dengan baik oleh nafsu, padahal aslinya syariat justru membebaskan

Karena saat kita mengikuti jalur syariat dengan baik, kita justru menemukan ketenangan yang luar biasa

Lantas apa yang kita cari dalam hidup ini jika bukan ketenangan? Pemikiran yang aneh-aneh justru sejatinya menimbulkan ketidaktenangan

Sebab dia di samping capek menghadapi serbuan sana sini, dia juga capek bertempur dengan nurani dirinya sendiri

Misal lain, istilah "semua agama sama" atau "semua agama benar". Itu menurut otak-atik pikirannya saja, permainan kata-kata, tak lebih

Sebab nuraninya, nalurinya, wijdan dasar dia akan tetap mengatakan bahwa tidak semua agama sama dan hanya satu yang benar

Apapun jenis agama orang itu. Coba tanyakan orang Kristen, Hindu, Budha; bagi mereka ya agama mereka sendiri yg benar, yg lain salah

Jadi terlihat betul ada ketidaksinkronan antara nurani dan pikiran. Ini secara psikologi cukup menyakitkan... Menyiksa diri sendiri

Dan hanya orang edan saja yang suka menyiksa diri, "menikmati hidup" dalam tekanan dan ketidakbebasan yg diciptakannya sendiri

Pada akhirnya, ikuti arahan syariat dengan baik, dengan benar, maka kita akan menemukan kebebasan dalam jiwa kita. Ketenangan abadi.

Catat, aturan syariat tidak membelenggu, tetapi membebaskan. Tanamkan hal ini baik-baik dalam benak kita :) Wallahul Musta'an

2 komentar:

  1. Waktu kita masih cabang bayi,kita sudah ditanam oleh orang tua kita termasuk agama kita.Jadi agama adalah pilihan orang tua kita,untuk kita.Kita tidak bebas memilih sendiri.

    BalasHapus
  2. Mengapa adanya suku bangsa (didaerah tertentu) menganut agama tertentu.Misalnya kalau kita lahir di Itali otomatis kita bergama katotik,kalau kita kebetulan lahir Sumatera Barat (Minang Kabau) kita tidak pilihan lain ditempat itu ISLAM YANG ADA DITEMPAT ITU

    BalasHapus